Dua pasien positif terpapar virus corona jenis baru atau COVID-19 asal Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tercatat pernah kontak dengan 119 warga setempat.
"Pasien pertama tercatat kontak dengan 62 warga dan pasien kedua kontak dengan 57 warga," kata Kepala Bagian Humas dan Protokoler Pesisir Selatan Rinaldi di Painan, Selasa.
Kendati demikian, lanjutnya, tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di daerah setempat masih mendata warga lain yang berkemungkinan pernah kontak.
"Bagi yang terdata kemungkinannya ada dua, yang pertama diisolasi di lokasi yang disiapkan pemkab dan yang kedua menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing dengan pengawalan ketat tenaga medis," ujarnya.
Kepada warga yang merasa pernah kontak dengan kedua pasien ia mengajak agar dengan penuh kesadaran segera menghubungi tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 daerah setempat.
Karena, katanya, isolasi penting bagi mereka yang pernah kontak dengan pasien guna memutus mata rantai penyebaran virus, baik ke keluarga ataupun ke masyarakat sekitar.
Jika pada masa isolasi yang waktunya lebih kurang 14 hari tidak ditemukan gejala mengarah ke COVID-19, maka yang bersangkutan bisa kembali berbaur dengan keluarganya lagi.
Sementara jika ditemukan gejala COVID-19 dan setelah dicek hasilnya positif maka yang bersangkutan akan dirawat di rumah sakit rujukan, baik yang ada di daerah setempat atau di Kota Padang.
"Biaya penanganan COVID-19 gratis karena semuanya ditanggung pemerintah, untuk itu kami berharap warga yang pernah kontak dengan pasien positif COVID-19 segera melaporkan diri," katanya.
Khusus pasien positif COVID-19 pertama asal daerah setempat saat ini, kata dia, kondisinya semakin membaik setelah menjalani perawatan di RSUP M Jamil Padang.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
"Pasien pertama tercatat kontak dengan 62 warga dan pasien kedua kontak dengan 57 warga," kata Kepala Bagian Humas dan Protokoler Pesisir Selatan Rinaldi di Painan, Selasa.
Kendati demikian, lanjutnya, tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di daerah setempat masih mendata warga lain yang berkemungkinan pernah kontak.
"Bagi yang terdata kemungkinannya ada dua, yang pertama diisolasi di lokasi yang disiapkan pemkab dan yang kedua menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing dengan pengawalan ketat tenaga medis," ujarnya.
Kepada warga yang merasa pernah kontak dengan kedua pasien ia mengajak agar dengan penuh kesadaran segera menghubungi tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 daerah setempat.
Karena, katanya, isolasi penting bagi mereka yang pernah kontak dengan pasien guna memutus mata rantai penyebaran virus, baik ke keluarga ataupun ke masyarakat sekitar.
Jika pada masa isolasi yang waktunya lebih kurang 14 hari tidak ditemukan gejala mengarah ke COVID-19, maka yang bersangkutan bisa kembali berbaur dengan keluarganya lagi.
Sementara jika ditemukan gejala COVID-19 dan setelah dicek hasilnya positif maka yang bersangkutan akan dirawat di rumah sakit rujukan, baik yang ada di daerah setempat atau di Kota Padang.
"Biaya penanganan COVID-19 gratis karena semuanya ditanggung pemerintah, untuk itu kami berharap warga yang pernah kontak dengan pasien positif COVID-19 segera melaporkan diri," katanya.
Khusus pasien positif COVID-19 pertama asal daerah setempat saat ini, kata dia, kondisinya semakin membaik setelah menjalani perawatan di RSUP M Jamil Padang.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020