Bandarlampung (ANTARA Bengkulu) - Warga di kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung, mengeluhkan tidak tanggapnya pemerintah daerah setempat meskipun bupati setempat terus mengunjungi titik-titik banjir di daerahnya.
Rina warga Mesuji, Sabtu, mengatakan hingga sekarang warga di Tebing Tinggi belum mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah baik makanan, tenda maupun uang.
"Kurangnya pelayanan pemerintah daerah dalam penanganan banjir membuat warga kesulitan terutama makanan," katanya.
Ia mengatakan, korban banjir saat ini terpaksa mengungsi ke tetanga dan sanak saudara yang rumahnya tidak terendam air.
Siti warga lainnya mengatakan, warga korban banjir saat ini membutuhkan bantuan makanan, tenda, pakaian, selimut dan lain-lain dari pemerintah mengingat harta benda mereka banyak yang hilang terbawa arus sungai.
"Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, suami saya bekerja megupas kulit gelam sambil menunggu keringnya air yang merendam rumah kami," kata dia menambahkan.
Para korban banjir itu hingga saat ini membutuhkan bantuan dari pemerintah daerah setempat pasca banjir beberapa waktu lalu yang merendam rumah-rumah penduduk.
Banjir terparah di Kampung Tebing Tinggi Kecamatan Mesuji Timur hingga sekarang masih mengalami luapan anak sungai sehinga rumah-rumah di sana masih terendam banjir.
Warga yang rumahnya terendam banjir terpaksa harus mengungsi ke tempat warga atau sanak saudara yang rumahnya tidak terendam banjir.
Selain itu, sejumlah warga juga mendatangi Puskesmas Mesuji Timur untuk berobat menyusul penyakit gatal-gatal dan alergi serta rematik.
Sementara itu Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji hingga sekarang belum melakukan penempatan pos-pos kesehatan di lokasi banjir.
Keterbatasan Pemkab Mesuji dalam penanggulangan banjir saat ini juga nampak terlihat karena tidak adanya bantuan tenda, makanan, dan obat-obatan di lokasi banjir.(ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
Rina warga Mesuji, Sabtu, mengatakan hingga sekarang warga di Tebing Tinggi belum mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah baik makanan, tenda maupun uang.
"Kurangnya pelayanan pemerintah daerah dalam penanganan banjir membuat warga kesulitan terutama makanan," katanya.
Ia mengatakan, korban banjir saat ini terpaksa mengungsi ke tetanga dan sanak saudara yang rumahnya tidak terendam air.
Siti warga lainnya mengatakan, warga korban banjir saat ini membutuhkan bantuan makanan, tenda, pakaian, selimut dan lain-lain dari pemerintah mengingat harta benda mereka banyak yang hilang terbawa arus sungai.
"Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, suami saya bekerja megupas kulit gelam sambil menunggu keringnya air yang merendam rumah kami," kata dia menambahkan.
Para korban banjir itu hingga saat ini membutuhkan bantuan dari pemerintah daerah setempat pasca banjir beberapa waktu lalu yang merendam rumah-rumah penduduk.
Banjir terparah di Kampung Tebing Tinggi Kecamatan Mesuji Timur hingga sekarang masih mengalami luapan anak sungai sehinga rumah-rumah di sana masih terendam banjir.
Warga yang rumahnya terendam banjir terpaksa harus mengungsi ke tempat warga atau sanak saudara yang rumahnya tidak terendam banjir.
Selain itu, sejumlah warga juga mendatangi Puskesmas Mesuji Timur untuk berobat menyusul penyakit gatal-gatal dan alergi serta rematik.
Sementara itu Dinas Kesehatan Kabupaten Mesuji hingga sekarang belum melakukan penempatan pos-pos kesehatan di lokasi banjir.
Keterbatasan Pemkab Mesuji dalam penanggulangan banjir saat ini juga nampak terlihat karena tidak adanya bantuan tenda, makanan, dan obat-obatan di lokasi banjir.(ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013