Mukomuko (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengimbau warga Desa Lubuk Gedang di sepanjang bantaran Sungai Manjuto mewaspadai potensi bencana tanah longsor saat musim hujan.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mukomuko Ruri Irwandi saat dihubungi dari Mukomuko, Rabu, menyebutkan, sebanyak 15 bangunan rumah sepanjang bantaran Sungai Manjuto di Desa Lubuk Gedang berpotensi terkena tanah longsor.
"Kami mengimbau warga yang masih menempati rumahnya di lokasi ini agar waspadai tanah longsor yang bisa terjadi kapan saja, apalagi saat musim hujan," katanya.
Sebelumnya, sebanyak tiga dari 15 rumah warga di wilayah Desa Lubuk Gedang mengalami kerusakan akibat tanah longsor sepanjang tebing Sungai Manjuto di wilayah itu.
Kondisi bangunan tiga rumah yang mengalami kerusakan pada bagian dapur karena tanah penahan bagian dapur rumah tersebut longsor masuk ke sungai wilayah ini.
Dari tiga rumah yang kritis ini, pemilik dua rumah masih bertahan dan satu lagi mengungsi ke Balai Wilayah Sungai (BWS) di wilayah itu karena dia khawatir melihat kondisi cuaca hujan lebat yang terus menerus melanda wilayah ini.
Ia mengatakan, terkait kejadian tanah longsor tersebut sudah dimasukkan laporannya ke Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana atau Pusdalops PB.
Selain itu, katanya, laporan kejadian bencana alam tersebut juga sudah dilaporkan kepada instansi teknis seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Mukomuko dan Balai Wilayah Sungai Sumatera VII.
"Selanjutnya instansi teknis yang melakukan kajian dan analisa terkait bangunan pengaman untuk mencegah tanah longsor di wilayah tersebut," ujarnya pula.
Selanjutnya, katanya, kajian teknis seperti apa untuk mencegah tanah longsor di wilayah ini menjadi tugas dan fungsi instansi teknis.
Ia mengatakan, kalau dari BPBD Mukomuko, tanah longsor menjadi potensi ancaman terhadap permukiman penduduk sepanjang bantaran Sungai Manjuto di wilayah Desa Lubuk Gedang.