Bupati Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Choirul Huda mengatakan uang yang digunakan untuk membeli logistik untuk masyarakat yang terdampak COVID-19 di daerah ini bukan berasal dari APBD tetapi uang pribadi atau gajinya.

“Saya luruskan ini tidak uang APBD, bukan. Tetapi uang pribadi saya dan teman-teman OPD (Organisasi perangkat daerah). Tidak ada kaitannya dengan APBD,” katanya di Mukomuko, Sabtu.

Ia mengatakan, uang pribadi dari gajinya dikumpulkan hampir selama enam bulan, kemudian dia belikan semua logistik, selanjutnya saya berikan, terutama kepada masyarakat terdampak COVID-19.

Inisiatif itu diikuti oleh aparatur sipil negara di organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan pemerintah lainnya.

Alhamdulillan semua ini diikuti oleh teman-teman OPD, para kepala dinas untuk sama-sama menyisihkan sebagian penghasilan dibeli dan dikelompokkan kemudian didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya pula.

Ia mengatakan tidak hanya dirinya dan pejabat dan kepala dinas di OPD yang secara pribadi menyisihkan penghasilan untuk membeli logistik untuk masyakakat terdampak COVID-19, masyarakat yang tergolong ekonomi mampu di daerah ini juga mengikutinya, bahkan ada yang memprakarsai.

“Kita bahu membahu antara aparatur sipil negara di lingkungan pemerintah setempat dan masyarakat yang tergolong ekonomi untuk membantu masyarakat di daerah ini,” ujarnya pula. 

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mukomuko Saroni mengatakan bahwa bantuan logistik yang berjumlah 600 paket untuk masyarakat yang terdampak COVID-19 di daerah ini berasal dari sumbangan bupati dan pejabat di organisasi perangkat daerah bukan bantuan sosial dari daerah ini maupun pusat.

Selanjutnya setiap OPD di lingkungan pemerintah setempat yang mendistribusikan logistik itu kepada masyarakat yang terdampak COVID-19 yang tersebar di 15 kecamatan di daerah ini.*

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020