Mukomuko (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan tiga rumah di wilayah Desa Lubuk Gedang rusak akibat diterjang longsor sepanjang tebing Sungai Manjuto di wilayah itu.
"Yang jelas ada tiga rumah terkena longsor, dan dua rumah ini agak rawan, yang berpotensi ada 15 rumah sepanjang Sungai Manjuto di Desa Lubuk Gedang," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mukomuko Ruri Irwandi saat dihubungi dari Mukomuko, Selasa.
Dia mengatakan hal itu usai melakukan pengecekan kondisi bangunan rumah warga yang berada dekat tebing sepanjang Sungai Manjuto yang terdampak longsor.
Ruri mengatakan kondisi bangunan tiga rumah yang mengalami kerusakan pada bagian dapur karena tanah penahan bagian dapur rumah tersebut longsor masuk ke sungai wilayah ini.
Dari tiga rumah yang kritis ini, pemilik dua rumah masih bertahan dan satu lagi mengungsi ke Balai Wilayah Sungai (BWS) di wilayah itu karena dia khawatir melihat kondisi cuaca hujan lebat yang terus menerus melanda wilayah ini.
"Soal relokasi ada organisasi perangkat daerah (OPD) lain yang menanganinya, silahkan OPD analisa," ujarnya.
Dari hasil pengecekan ini, pihaknya sesuai tugas dan fungsi membuat laporan hasil peninjauan, lalu tindak lanjut koordinasi dengan OPD terkait lain.
Kemudian, instansinya juga menerima laporan terkait belasan rumah di sejumlah wilayah terendam banjir yang berasal dari luapan sungai dan drainase setelah hujan lebat melanda daerah ini.
Ia menyebutkan, sekitar delapan rumah warga di wilayah Desa Tirta Mulya yang terendam banjir sedalam di bawah lutut kaki orang dewasa, dan ada juga banjir di satuan pemukiman (SP) V dan SP VII.
Namun, banjir yang merendam sejumlah rumah warga di SP V dan SP VII itu hanya semata kaki sehingga tidak membahayakan keselamatan warga.
Ia menjelaskan, banjir yang merendam rumah warga di daerah ini berasal dari air sungai dan drainase permukiman tidak efektif, dan banjir biasa terjadi setiap musim hujan di wilayah itu.
Kepala Desa Lubuk Gedang Yun Nasuardi menyebutkan 10 rumah warga di desa ini yang kritis karena berada dekat sepanjang tebing sungai di wilayah ini.
Dari sebanyak 10 rumah itu, tiga bangunan rumah milik Al, Roza, dan Edi rusak karena dapur rumah roboh.*