Pemerintah Provinsi Bengkulu bakal memberikan alat pelindung diri kepada seluruh bidan untuk mencegah mereka dari penularan virus corona jenis baru (COVID-19) ketika melayani masyarakat melalui program Keluarga Berencana.

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dalam keterangan tertulis di Bengkulu, Kamis (7/5), mengaku telah memerintahkan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bengkulu memberikan bantuan 1.500 APD kepada bidan yang bertugas di berbagai tempat di daerah itu.

"Sehingga mereka tetap bisa melayani program Keluarga Berencana (KB) untuk mencegah ledakan angka kelahiran bayi atau 'baby boom'," katanya.

Alat pelindung diri untuk mereka, kata dia, akan disalurkan melalui organisasi profesi bidan, yakni Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Bengkulu.

"Semua bidan desa diminta untuk tetap melaksanakan pelayanan kesehatan di wilayah tugas masing-masing, termasuk melayani program KB dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. Minimal satu bidan mendapatkan satu APD," kata Rohidin.

Ia mengatakan program KB tetap dilanjutkan untuk mencegah meningkatnya angka kehamilan dan ledakan kelahiran bayi di tengah pandemi COVID-19.

Dia menegaskan seluruh perangkat desa, penyuluh KB, termasuk TP PKK tingkat desa dan kelurahan bersinergi membuat jadwal pelayanan KB.

"Masyarakat tolong jujur kalau akan berhadapan dengan tenaga medis, termasuk petugas pelayanan KB. Apabila mempunyai riwayat perjalanan dari luar daerah apalagi ada gejala penyakit yang mengarah pada COVID-19, tolong disampaikan secara terbuka supaya menghindari penyebaran ke orang lain," demikian Rohidin.
 

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020