Mukomuko (ANTARA Bengkulu) - Warga Desa Ujung Padang, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Jumat, nyaris saling bacok gara-gara memperebutkan pohon jeruk nipis yang dipagari oleh pemiliknya, namun aksi itu cepat dipisahkan.

"Jeruk nipis itu kami yang menanamnya di tanah nenek kami kenapa harus dipagari. Bagaimana kami mau mengambilnya lagi," kata salah seorang ibu rumah tangga Mariana di hadapan pria yang masih saudaranya itu saat sedang memagari sekeliling pohon jeruk nipis di belakang rumahnya, Jumat.

Salah seorang pria yang masih keluarganya itu merasa tida menerima dimarahi dihadapan orang banyak saat sedang bekerja memagari sekeliling pohon jeruk nipis di belakang tanahnya.

Akibatnya pria tersebut yang sedang memegang sebilah parang mengarahkan kepada wanita yang berjarak sekitar lima meter dari tempatnya bekerja.

"Saya membuat pagar ini karena disuruh sama yang punya tanah jadi kamu tidak berhak melarang jangan coba-coba kamu nanti saya bacok menggunakan parang ini," kata dia dengan nada emosi.

Ancaman pria dengan tinggi 155 meter itu tidak membuat Mariana takut justru membuatnya semakin emosi dan mengancam balik ingin melaporkan pria itu kepada polisi karena ingin mencoba membacoknya.

"Coba kalau kamu berani saya akan laporkan kepada polisi kalau kamu mau membacok saya," katanya dengan suara lantang.

Setelah aksi keributan berjalan selama 15 menit itu keluar salah seorang wanita pemilik tanah itu dan memisahkan pertengkaran keduanya dan menyarankan Mariana tidak memperpanjang soal pemagaran itu.

"Kami memagar tanah ini supaya tidak masuk hewan ternak, kalau ada yang mau jeruk nipis silahkan ambil saya tidak melarang," ujarnya.

Selanjutnya, dua orang yang masih tetangga itu akhirnya menerima dan kembali ke rumah mereka masing-masing. (ANT/KR-FTO)  

Pewarta:

Editor : AWI-SEO&Digital Ads


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012