Kabid Humas Polda Bengkulu Kombes Pol Sudarno menyebut angka kriminalitas di Provinsi Bengkulu menurun 3,74 persen selama operasi ketupat nala yang berlangsung sejak 24 April-25 Mei 2020.

Ia menjelaskan, tercatat sebanyak 232 gangguan Kamtibmas terjadi selama gelaran operasi ketupat nala tahun 2020, angka ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya yakni 242 kasus.

"Sehingga dari angka tersebut mengalami penurunan sekitar 3,74 persen gangguan Kamtibmas selama operasi ketupat nala 2020," kata Sudarno saat dihubungi, Selasa (26/05).

Ia menambahkan, dari total 232 kasus itu, tercatat 213 kasus diantaranya merupakan kejahatan konvensional, sisanya sebanyak 18 kasus kejahatan trans nasional dan satu kasus bencana alam.

Untuk jenis gangguan Kamtibnas yang terjadi yakni 27 kasus pencurian dengan pemberatan (Curat), 18 kasus narkotika, 16 kasus penggelapan, 15 kasus pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) dan lima kasus asusila.

Selain itu, selama gelaran operasi ketupat nala 2020 ini juga terjadi sebanyak 12 kasus kecelakaan lalu lintas.

"Dari kasus lakalantas itu diketahui empat korban meninggal dunia, tujuh korban luka berat, serta delapan korban luka ringan," ucapnya.

Ditlantas Polda Bengkulu, kata dia, juga mengeluarkan 95 tindakan tilang dan 118 tindakan teguran kepada pelanggar lalu lintas.

Pihaknya bersama instansi lain yang tergabung di posko perbatasan seperti di Kabupaten Mukomuko, Kaur, Bengkulu Selatan, Kepahiang, serta Rejang Lebong juga memaksa sebanyak 402 kendaraan untuk putar balik ke tempat asalnya masing-masing.

Rinciannya 70 kendaraan roda dua, 325 kendaraan roda empat milik pribadi, serta tujuh kendaraan angkutan umum seperti bus.

"Tentunya penurunan ini tidak lepas dari peran masyarakat yang ikut membantu petugas kepolisian dengan ikut menjaga situasi Kamtibmas di Provinsi Bengkulu," demikian Sudarno.

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020