Bengkulu (Antara Bengkulu) - Seekor harimau Sumatra (Phantera tigris Sumatrae) terkena jerat dan diamankan di kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bengkulu mengalami stres berat dan perlu perawatan intensif.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu Anggoro Dwi Sujatmiko melalui Kabag Tata Usaha Supartono, Jumat mengatakan, kondisi harimau betina umur sekitar empat tahun itu masih sangat lemah.

Dengan demikian dilarang untuk dipotret oleh wartawan karena masih stres, hewan itu dikaratina karena sore ini akan dilakukan pemeriksaan oleh dokter hewan BKSDA setempat.

Kerangkeng harimau itu sekarang ditutup rapi supaya tidak melihat bebas karena dikhawatirkan makin stres karena sore ini akan dilakukan pemeriksaa secara medis.

Ia mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan secara kasat mata ada beberapa hal pemicu harimau itu makin lemah yaitu pada lehernya terluka cukup serius dan membusuk bahkan sudah berulat.

Selaian itu, terdapat luka bagian lutut kaki belakang sebelah kanan, kondisinya lemah dan tidak nafsu untuk minum air, ujarnya.

Harimau betina itu berhasil dievakuasi dari wilayah Desa Talang Sebaris, Kecamatan Airpriukan, Kabupaten Seluma, Bengkulu, Kamis (21/2).

Satwa dilindungi tersebut masuk kerangkeng yang dipasang di wilayah itu dengan umpan seekor kambing serta ayam. Harimau tersebut meresahkan warga setempat sejak beberapa pekan sebelumnya bahkan sudah memangsa beberapa ekor ternak.

Kepala BKSDA Bengkulu Anggoro Dwi Sujatmiko ketika dihubungi masih berada di Jakarta melaporkan hasil temuan harimau itu ke Kementerian Kehuatan, sekaligus tindak lanjut pengobatan berikutnya.

"Kita masih mita petunjuk ke pusat akan pengobatan dan kelanjutan perawatan harimau tersebut," ujarnya. (Antara)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013