Bengkulu (Antara Bengkulu) - Sepuluh pelajar SMA Negeri 1 Kabupaten Kepahiang mewakili Provinsi Bengkulu maju ke final tingkat nasional dalam Lomba Cerdas Cermat (LCC) Empat Pilar Kebangsaan yang digelar MPR RI.

"Kabupaten Kepahiang mengumpulkan 215 poin sehingga berhak mewakili Bengkulu ke tingkat nasional," kata perwakilan dewan juri Rully Chairul Azwar yang juga anggota DPR RI dari Fraksi Golkar asal Daerah Pemilihan Provinsi Bengkulu, Jumat.

Dalam tiga babak perlombaan, pelajar asal Kepahiang berhasil mengungguli dua sekolah lainnya, yakni SMA Negeri 3 Kabupaten Seluma mengumpulkan 163 poin dan SMA Negeri 1 Curup Selatan, Kabupaten Rejang Lebong, 131 poin.

Tiga babak lomba cerdas cermat yang disaksikan masing-masing pendukung tim yakni babak tematik dimana pertanyaannya dipilih oleh Wakil Ketua MPR RI Melani Leimena Suharli dan Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah yang menyaksikan lomba tersebut.

Babak kedua yakni `satu lawan satu` dan babak ketiga `benar salah` dimana tim dari Kepahiang berhasil menjawab lebih banyak pertanyaan dengan benar.

Lomba cerdas cermat itu khusus mengupas empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yakni Pancasila, Undang-undang dasar tahun 1945 Negara Kesatuan Republik Indonesia, Negara Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika.

Gubernur Bengkulu dalam sambutannya mengatakan para peserta lomba cerdas cermat tingkat kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu merupakan duta empat pilar bangsa.

"Siapapun yang terpilih ke nasional, yang jelas seluruh peserta hari ini adalah duta empat pilar bangsa," katanya.

Ia mengatakan pemahaman generasi penerus terhadap empat pilar bangsa akan menciptakan generasi yang paham konstitusi, ideologi dan nilai-nilai luhur para pejuang pembentuk bangsa dan negara.

Sementara Wakil Ketua MPR RI Melani Leimena Suharli mengatakan dengan fakta sejarah bahwa Bung Karno pernah tinggal di Bengkulu dan bertemu dengan Ibu Fatmawati yang merupakan putri asli Bengkulu menjadi inspirasi tersendiri.

"Saya sangat terkesan dengan Kota Bengkulu ini dimana Bung Karno sebagai pendiri bangsa pernah tinggal dan juga Ibu Fatmawati berasal dari kota ini," katanya.

Menurutnya, kedua tokoh besar itu kiranya menjadi inspirasi para generasi penerus dari Bengkulu dan nasional secara umum untuk terus melestarikan nilai-nilai luhur bangsa.

Terutama dengan kondisi kehidupan berbangsa saat ini kata dia seperti maraknya praktek KKN, tindakan asusila hingga konflik berlatar belakang SARA merupakan pengkhianatan terhadap empat pilar kebangsaan.

"Perbedaan kita dalam agama, suku dan budaya bukan untuk diperdebatkan tetapi merupakan kekayaan yang harus disyukuri," katanya.

Lomba cerdas cermat tingkat pelajar SMA menurutnya hanya salah satu bentuk sosialisasi empat pilar kebangsaan yang menjadi tugas utama MPR RI. (ANTARA)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013