Bengkulu  (ANTARA Bengkulu) - Sebanyak 300 orang warga desa menahan satu unit alat berat (exacavator) milik perusahaan perkebunan kelapa sawit PT SIL yang beroperasi di Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, karena menggusur lahan masih bersengkata dengan warga.

"Kami terpaksa menahan alat berat perusahaan tersebut karena mereka menggusur lahan padahal sebelumnya sudah ada kesepakatan antara pemerintah, masyarakat, dan PT SIL agar tidak melakukan aktifitas apa pun sampai keluar kebijakan Pemerintah Kabupaten Seluma," kata Ketua Petani Bersatu Kabupaten Seluma Pakpahan, Minggu.

Sampai Minggu sore di lokasi itu situasi masih memanas karena belum ada pihak kepolisian dan perusahaan. (man*Z005) 

Pewarta:

Editor : Indra Gultom


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012