Bank Bengkulu menawarkan laba 12 persen per tahun bagi investor yang membeli saham seri B mereka, hal ini dilakukan guna memperkuat modal inti perusahaan.

Direktur Utama Bank Bengkulu Agusalim mengatakan, laba yang ditawarkan itu tentunya melebihi produk investasi perbankan lain seperti deposito, giro, obligasi maupun saham di perusaan lain.

"Kami bisa menjanjikan memberikan dividen Yyield di atas semua investasi keuangan, yang kita hitung saat ini antara 10 persen sampai 12 persen pertahun," kata Agusalim di Bengkulu, Sabtu.

Ia menjelaskan, pelepasan saham seri B dengan tawaran laba hingga 12 persen per tahun itu dilakukan untuk mencukupi modal inti perusahaan sebesar Rp1 triliun seperti yang disyaratkan pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Saat ini, kata Agusalim, modal inti Bank Bengkulu baru mencapai Rp814 miliar, sehingga perlu melepaskan saham seri B untuk mencukupi kebutuhan modal inti.

Pihaknya telah menawarkan pembelian saham seri B ini kepada pengusaha batubara dan pengusaha kelapa sawit di daerah itu.

Terkait hal tersebut, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah selaku pemegang saham utama Bank Bengkulu menilai, kemajuan Bank Bengkulu tentu akan memberikan dampak positif terhadap kemajuan ekonomi di daerah itu.

"Saya berharap betul support dari kawan-kawan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) untuk bersama dalam tanda kutip mengangkat Bank Bengkulu agar bisa masuk BUKU II, kita sama-sama bersinergi, pemerintah daerah, Bank Bengkulu juga pelaku usaha," paparnya.

Ditengah ketidakstabilan kondisi perekonomian global di tahun 2019, Bank Bengkulu masih mampu menunjukkan pertumbuhan dan performa kinerja keuangan yang baik bila dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya.

Berdasarkan laporan keuangan tahun buku 2019, Bank Bengkulu berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp147 miliar, sedangkan laba bersih sebesar Rp107 miliar.

Dibandingkan tahun sebelumnya, perolehan laba bersih mengalami pertumbuhan sebesar 40,80 persen dimana laba bersih tahun buku 2018 mencapai Rp76,05 miliar.

Pada tahun 2019, Bank Bengkulu juga membukukan aset sebesar Rp6.678 miliar yang sebagian besar didorong oleh peningkatan aktivitas utama penyaluran dana, dimana kredit yang diberikan tumbuh sebesar 10,94 persen sehingga mencapai 76,15 persen dari total aset.

Jumlah dana pihak ketiga dari nasabah Bank Bengkulu pada akhir tahun 2019 tercatat sebesar Rp5,239 miliar naik 19,25 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp4,394 miliar.

Pertumbuhan kredit berdasarkan penggunaan selama tahun 2019, kredit investasi mengalami kenaikan tertinggi yaitu sebesar 40,9 persen (yoy) dari Rp338,2 miliar menjadi Rp476,5 miliar.

Kredit modal kerja juga mengalami kenaikan sebesar 2,73 persen (yoy) dari Rp447,3 miliar menjadi Rp459,5 miliar, sedangkan kredit konsumsi tumbuh 9,23 persen dari Rp3,798 miliar menjadi Rp4,149 miliar.

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020