Pantai Pengubayan yang terletak di Desa Pengubaian Kecamatan Kaur Selatan Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu akhir-akhir ini ramai didatangi pengunjung lokal maupun mancanegara untuk menikmati pemandangan indah mirip Pantai Kuta di Bali.
Keelokan pantai ini juga viral di media sosial instagram maupun facebook sehingga mengundang lebih banyak pengunjung untuk menikmatinya.
"Dulu saya kerja di Bali dan Mentawai, lihat pantai di Kaur ini hampir sama dengan di Bali karena ombaknya juga sangat bagus untuk selancar,” kata Timi Pramulya, pengelola objek wisata baru itu, Jumat.
Baca juga: Warga Bengkulu Tengah ubah kebun sawit jadi objek wisata
Timo yang merupakan Ketua Kaur Surf Family (KSF) bersama pemuda di Desa Pengubaian membuat basecamp untuk belajar bermain surfing di pinggir pantai serta mulai membersihkan pantai dan membuat pondok dari barang-barang bekas yang ditemukan di sekitar pantai.
Pembuatan berbagai fasilitas seperti tempat duduk dan arena bersantai lainnya dimulai sejak November 2019, namun pihaknya belum berani mempromosikan pantai tersebut karena pandemi COVID-19.
"Pantai ini mulai ramai sejak rencana pemerintah tentang normal baru, tepatnya pada awal bulan ini," ujarnya.
Untuk masyarakat yang ingin memasuki arena wisata Pantai Pengubayan cukup membayar Rp10 ribu untuk satu mobil dan Rp5 ribu untuk satu motor dan para pengunjung diwajibkan untuk memakai masker, mencuci tangan serta tidak membuang sampah sembarangan.
Pihaknya telah menyiapkan tempat sampah di sekitar pantai guna menjaga keasrian dan kebersihan pantai.
Timo mengatakan saat ini aktivitas wisata yang dapat dinikmati di area itu mulai dari menikmati keindahan pantai, bermain air dan selancar.
Baca juga: Objek wisata di Bengkulu segera dibuka kembali
Komunitas ini juga mengajak masyarakat sekitar desa untuk memanfaatkan lahan seperti membangun penginapan sederhana untuk pengunjung dari luar daerah bahkan mancanegara serta mendirikan pusat kuliner khas Kabupaten Kaur.
Hal tersebut dilakukan agar masyarakat menjadi tuan rumah dalam pengelolaan kekayaan wisata alam di daerah ini karena Timo mendapati di Bali, investor asing atau orang luar yang memanfaatkan objek wisata tesebut dengan membuat penginapan dan masyarakat hanya jadi penonton.
Apalagi, potensi pantai Pengubayan dan pantai lain di Kaur sangat bagus untuk olah raga air selancar atau surfing dan mulai dikenal peselancar dari Amerika, Spanyol, Italia, Rusia, dan Australia yang ingin berselancar di pantai itu.
Timo juga berharap pemerintah daerah dapat membantu mempromosikan objek wisata Pantai Pengubayan ini serta dapat mendukung Komunitas Kaur Surf Family.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
Keelokan pantai ini juga viral di media sosial instagram maupun facebook sehingga mengundang lebih banyak pengunjung untuk menikmatinya.
"Dulu saya kerja di Bali dan Mentawai, lihat pantai di Kaur ini hampir sama dengan di Bali karena ombaknya juga sangat bagus untuk selancar,” kata Timi Pramulya, pengelola objek wisata baru itu, Jumat.
Baca juga: Warga Bengkulu Tengah ubah kebun sawit jadi objek wisata
Timo yang merupakan Ketua Kaur Surf Family (KSF) bersama pemuda di Desa Pengubaian membuat basecamp untuk belajar bermain surfing di pinggir pantai serta mulai membersihkan pantai dan membuat pondok dari barang-barang bekas yang ditemukan di sekitar pantai.
Pembuatan berbagai fasilitas seperti tempat duduk dan arena bersantai lainnya dimulai sejak November 2019, namun pihaknya belum berani mempromosikan pantai tersebut karena pandemi COVID-19.
"Pantai ini mulai ramai sejak rencana pemerintah tentang normal baru, tepatnya pada awal bulan ini," ujarnya.
Untuk masyarakat yang ingin memasuki arena wisata Pantai Pengubayan cukup membayar Rp10 ribu untuk satu mobil dan Rp5 ribu untuk satu motor dan para pengunjung diwajibkan untuk memakai masker, mencuci tangan serta tidak membuang sampah sembarangan.
Pihaknya telah menyiapkan tempat sampah di sekitar pantai guna menjaga keasrian dan kebersihan pantai.
Timo mengatakan saat ini aktivitas wisata yang dapat dinikmati di area itu mulai dari menikmati keindahan pantai, bermain air dan selancar.
Baca juga: Objek wisata di Bengkulu segera dibuka kembali
Komunitas ini juga mengajak masyarakat sekitar desa untuk memanfaatkan lahan seperti membangun penginapan sederhana untuk pengunjung dari luar daerah bahkan mancanegara serta mendirikan pusat kuliner khas Kabupaten Kaur.
Hal tersebut dilakukan agar masyarakat menjadi tuan rumah dalam pengelolaan kekayaan wisata alam di daerah ini karena Timo mendapati di Bali, investor asing atau orang luar yang memanfaatkan objek wisata tesebut dengan membuat penginapan dan masyarakat hanya jadi penonton.
Apalagi, potensi pantai Pengubayan dan pantai lain di Kaur sangat bagus untuk olah raga air selancar atau surfing dan mulai dikenal peselancar dari Amerika, Spanyol, Italia, Rusia, dan Australia yang ingin berselancar di pantai itu.
Timo juga berharap pemerintah daerah dapat membantu mempromosikan objek wisata Pantai Pengubayan ini serta dapat mendukung Komunitas Kaur Surf Family.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020