Seorang pelajar sekolah tingkat menengah pertama, atas nama Adit (15), asal Kecamatan Pemali, Kabupaten Bangka, Bangka Belitung, ditemukan meninggal dunia diduga tertimbun tanah longsor saat mencari biji timah.
Kapolres Bangka, AKBP Widi Haryawan melalui Kapolsek Pemali, Iptu Pulungan di Pemali, Selasa mengatakan, Adit yang diketahui seorang pelajar tingkat menengah pertama diketahui meninggal dunia tertimpa tanah longsor saat korban bersama empat temannya mencari biji timah "melibang" di kawasan tambang PT Putra Tonggak Samudera.
"Saat korban itu sedang melimbang, tiba-tiba tanah dari atas longsor dan menimpa tubuh korban, sedangkan empat orang rekan korban berhasil menyelamatkan diri," ungkap menjelaskan,
Menurutnya, peristiwa terjadi Selasa sekitar pukul 08.30 WIB, sekitar pukul 07.00 WIB, korban bersama empat orang rekannya mencari biji timah di kawasan tambang milik perusahaan itu tanpa ada izin dari pihak pengelola.
"Pukul 09.30 WIB, korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia setelah dilakukan pencarian oleh pihak perusahaan dengan menggunakan dua alat berat," tuturnya.
Korban disemayamkan di rumah duka sebelum di makamkan di tempat pemakaman umum Desa Pemali.
"Kami masih melakukan penyelidikan terkait kasus kecelakaan tambang itu, dan saat ini sedang meminta keterangan saksi-saksi," kata Iptu AF Pulungan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
Kapolres Bangka, AKBP Widi Haryawan melalui Kapolsek Pemali, Iptu Pulungan di Pemali, Selasa mengatakan, Adit yang diketahui seorang pelajar tingkat menengah pertama diketahui meninggal dunia tertimpa tanah longsor saat korban bersama empat temannya mencari biji timah "melibang" di kawasan tambang PT Putra Tonggak Samudera.
"Saat korban itu sedang melimbang, tiba-tiba tanah dari atas longsor dan menimpa tubuh korban, sedangkan empat orang rekan korban berhasil menyelamatkan diri," ungkap menjelaskan,
Menurutnya, peristiwa terjadi Selasa sekitar pukul 08.30 WIB, sekitar pukul 07.00 WIB, korban bersama empat orang rekannya mencari biji timah di kawasan tambang milik perusahaan itu tanpa ada izin dari pihak pengelola.
"Pukul 09.30 WIB, korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia setelah dilakukan pencarian oleh pihak perusahaan dengan menggunakan dua alat berat," tuturnya.
Korban disemayamkan di rumah duka sebelum di makamkan di tempat pemakaman umum Desa Pemali.
"Kami masih melakukan penyelidikan terkait kasus kecelakaan tambang itu, dan saat ini sedang meminta keterangan saksi-saksi," kata Iptu AF Pulungan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020