Samarinda (Antara Bengkulu) - Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang melarang warung internet (warnet) di daerah itu melayani para pelajar khususnya yang akan menghadapi ujian nasional (UN).

"Sebelumnya kami sudah mengeluarkan surat edaran agar warnet tidak melayani anak yang berpakaian sekolah. Khusus dalam menghadapi UN, imbauan ini lebih spesifik lagi dengan meminta setiap warnet memeriksa kartu pelajar mereka," katanya melalui siaran pers Humas dan Protokol Sekretariat Kota Samarinda, Minggu.

Ia mengatakan, meski tidak berseragam sekolah tetap harus dilarang jika anak tersebut merupakan siswa kelas VI, IX atau XII. Jika melanggar, pengelola warnet akan diberi sanksi tegas.

"Kami mengimbau pengelola agar tidak segan-segan menanyakan status pengunjung warnetnya. Kalau perlu memeriksa kartu pelajarnya," katanya.

Langkah ini dilakukan bertujuan agar siswa bisa lebih berkonsentrasi lagi menghadapi ujian nasional. Pemerintah Kota Samarinda, lanjut dia, berkomitmen meraih kelulusan terbaik, baik kuantitas maupun kualitas.

"Para siswa peserta UN diharapkan  mempersiapkan diri secara maksimal dalam menghadapi ujian tersebut," ujarnya.

Begitu pula pihak sekolah dan orang tua diminta mendukung komitmen Pemerintah Kota Samarinda dalam mempersiapkan pelaksanaan UN.

"Jangan dibiarkan anak-anak menghabiskan waktunya hanya bermain 'game online'. Kami meminta orang tua mengawasi dan lebih memperketat jam belajar malam yakni pukul 19.00-22.00 WITA," katanya.

Ia meminta orang tua mematikan radio/tape, HP, TV, komputer dan alat elektronik lainnya pada jam wajib belajar malam tersebut.

"Namun jangan sampai anak dipaksa belajar sementara orang tua malah menonton sendiri. Ini dapat mengganggu konsentrasi mereka saat belajar. Mari kita dukung komitmen Pemerintah Kota Samarinda yang bertekad meraih kelulusan terbaik," katanya.

Pewarta: Oleh Amirullah

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013