Perkembangan harga jual ayam potong hidup di tingkat peternak di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu dalam beberapa hari ini mengalami kenaikan dari Rp16.000 menjadi Rp19.000 per killogram.

Direktur CV Memei Tun Ite (MTI), Fauzi saat dihubungi di Rejang Lebong, Senin, mengatakan penjualan ayam potong (broiler) saat ini belum normal. Hal ini akibat pengaruh dari penyebaran COVID-19 yang sedang melanda Tanah Air belahan dunia lainnya.

"Masih belum stabil, tetapi alhamdulillah harga jualnya mulai membaik setelah sebelumnya sempat terpuruk akibat pengaruh COVID-19. Saat ini harga jual ayam hidup dipeternak sudah Rp19.000 per kg, harganya mengalami kenaikan dari sebelumnya berkisar Rp16.000 per kg," kata dia.

Dia menambahkan, harga jual ayam potong dalam kondisi hidup tersebut masih belum ideal, karena berdasarkan perhitungan mereka minimal berkisar Rp20.000 per kg.

"Kalau harga pokok penjualan atau HPP ayam potong dalam kondisi hidup ini berkisar Rp17.500 sampai Rp18.500 per kg, jadi kalau harganya Rp20.000 per kg maka peternak bisa mendapatkan keuntungan karena harga pakan dan obat-obatannya juga sudah mahal," terang dia.

Sementara itu, harga jual ayam potong yang sudah bersih dipasaran dalam wilayah Kabupaten Rejang Lebong menjelang Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriyah kata Fauzi, berkisar Rp36.000 per kg. Hal jual ditingkat pedagang pengecer ini masih stabil dan masih bisa dijangkau pembeli.

Pihaknya sendiri kata dia, selain menjual ayam potong (broiler) juga melayani penjualan ayam doraemon atau kingkong (parent) dalam kondisi hidup Rp26.000 per kg.

Bagi warga yang berminat melakukan pemesanan dalam jumlah besar dapat datang langsung ke peternakan CV MTI di Jalan Keliling No.79 Dusun I Desa Kampung Jeruk, Kecamatan Binduriang.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020