Jambi (Antara Bengkulu) - Kasus Manipol Sebayang (54) Kepala SNVT Bina Marga Wilayah II Depatemen Pekerjaan Umum yang tewas dengan cara melompat dari kamar lantai 12 salah satu hotel berbintang di Jambi, dari hasil penyidikan kepolisian murni bunuh diri.
Direktur Reskrimum Polda Jambi, Kombes Pol W Wira Wijaya, di Jambi Senin mengatakan, hasil pemeriksaan laboratorium forensik Polri dan ahli gravitasi dari Jakarta, disimpulkan tewasnya Manipol Sebayang Kepala SNVT Bina Marga Wilayah II Jambi, murni bunuh diri.
"Berdasarkan hasil otopsi, pemeriksaan labfor dan ahli gravitasi bisa disimpulkan bahwa kejadian itu murni bunuh diri," kata Wira Wijaya kepada sejumlah wartawan di Mapolda.
Hasil pemeriksaan kematian Manipol Sebayang dinilai wajar akibat bunuh diri dan tidak ada unsur lainnya dimana hasilnya ini diperkuat berdasarkan barang bukti yang ditemukan tim forensik di lokasi kejadian.
Barang bukti di kaos kaki korban yang tersangkut di lokasi kejadian dan robekan baju yang dipakainya saat kejadian sama dengan hasil olah tempat kejadian dan hasil forensik.
Meskipun demikian Wira Wijaya mengatakan pemeriksaan terhadap kasus ini tetap terus dilakukan dan jika ada bukti baru nanti kasus ini bisa diusut lagi.
Kemudian dilihat dari hasil video yang terekam dari kamera cctv hotel, pada saat korban berada di lobi hotel dan belum masuk ke kamar di lantai korban Manipol Sebayang sempat mengalami kegelisahan dan mondar-mandir sebelum naik dan masuk ke kamar hotel.
Kegelisahan tersebut muncul setelah ia menerima telepon dari seseorang yang sampai saat ini masih misterius dan tidak lama setelah 'check in', korban Manipol Sebayang menerima telepon dari seseorang yang membuatnya gelisah.
Diduga kuat menurut kepolisian bahwa dari sinilah awal dari korban mengambil keputusan untuk bunuh diri dan waktu dia ngambil keputusan mungkin dalam keadaan pusing, kata Wira Wijaya.
Kegelisahan tersebut diduga disebabkan oleh adanya pemeriksaan oleh pihak penegak hukum terkait proyek yang dibawahinya.
Namun pihak kepolisian tidak mengetahui dengan pasti masalah pemeriksaan tersebut dan saat ditanyakan siapa yang menelepon Manipol dan apa pembicaraannya, Direskrimum, Wira Wijaya mengatakan tidak mengetahuinya.
Manipol Sebayang ditemukan tewas setelah meloncat dari lantasi 12 Hotel Abadi Suite beberapa waktu lalu dan pihak keluarga sejauh ini meragukan jika korban tewas bunuh diri. (ANT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
Direktur Reskrimum Polda Jambi, Kombes Pol W Wira Wijaya, di Jambi Senin mengatakan, hasil pemeriksaan laboratorium forensik Polri dan ahli gravitasi dari Jakarta, disimpulkan tewasnya Manipol Sebayang Kepala SNVT Bina Marga Wilayah II Jambi, murni bunuh diri.
"Berdasarkan hasil otopsi, pemeriksaan labfor dan ahli gravitasi bisa disimpulkan bahwa kejadian itu murni bunuh diri," kata Wira Wijaya kepada sejumlah wartawan di Mapolda.
Hasil pemeriksaan kematian Manipol Sebayang dinilai wajar akibat bunuh diri dan tidak ada unsur lainnya dimana hasilnya ini diperkuat berdasarkan barang bukti yang ditemukan tim forensik di lokasi kejadian.
Barang bukti di kaos kaki korban yang tersangkut di lokasi kejadian dan robekan baju yang dipakainya saat kejadian sama dengan hasil olah tempat kejadian dan hasil forensik.
Meskipun demikian Wira Wijaya mengatakan pemeriksaan terhadap kasus ini tetap terus dilakukan dan jika ada bukti baru nanti kasus ini bisa diusut lagi.
Kemudian dilihat dari hasil video yang terekam dari kamera cctv hotel, pada saat korban berada di lobi hotel dan belum masuk ke kamar di lantai korban Manipol Sebayang sempat mengalami kegelisahan dan mondar-mandir sebelum naik dan masuk ke kamar hotel.
Kegelisahan tersebut muncul setelah ia menerima telepon dari seseorang yang sampai saat ini masih misterius dan tidak lama setelah 'check in', korban Manipol Sebayang menerima telepon dari seseorang yang membuatnya gelisah.
Diduga kuat menurut kepolisian bahwa dari sinilah awal dari korban mengambil keputusan untuk bunuh diri dan waktu dia ngambil keputusan mungkin dalam keadaan pusing, kata Wira Wijaya.
Kegelisahan tersebut diduga disebabkan oleh adanya pemeriksaan oleh pihak penegak hukum terkait proyek yang dibawahinya.
Namun pihak kepolisian tidak mengetahui dengan pasti masalah pemeriksaan tersebut dan saat ditanyakan siapa yang menelepon Manipol dan apa pembicaraannya, Direskrimum, Wira Wijaya mengatakan tidak mengetahuinya.
Manipol Sebayang ditemukan tewas setelah meloncat dari lantasi 12 Hotel Abadi Suite beberapa waktu lalu dan pihak keluarga sejauh ini meragukan jika korban tewas bunuh diri. (ANT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013