Palembang (Antara Bengkulu) - Pemkot Palembang akan menawarkan kerja sama dengan Jakarta untuk mengatasi banjir di ibukota negara itu, kata Wali Kota Eddy Santana Putra di Palembang, Selasa.
"Saya akan mengajak Gubernur Jakarta, Jokowi Widodo untuk mencari solusi bersama mengendalikan banjir di daerah itu dengan melibatkan tim ahli pemkot setempat dibantu Unesco Belanda," kata Eddy Santana Putra.
Menurut dia, tawaran tersebut sangat realistis untuk dilaksanakan saat ini karena pemkot punya konsep yang telah diimplementasikan.
Selain itu, Gubernur DKI Jakarta sekarang cukup dikenal dekat berbeda dengan sebelumnya.
Ia mengatakan, bentuk kerja sama yang mereka tawarkan selain menyiapkan konsep pengendalian banjir bersama-sama, juga mengajak
tim ahli dari Belanda untuk kerja bareng dengan Pemda DKI Jakarta.
Dia menjelaskan, kenapa memilih tim ahli dari Belanda karena memang sejak lama mereka bekerja sama.
Selain itu, letak geografis Belanda yang di bawah laut dan tidak pernah kebanjiran, membuktikan kalau konsep negara itu patut ditiru.
Eddy menambahkan, pembangunan kanal-kanal di saluran air baik sungai maupun laut menjadi salah satu solusi mengantisipasi banjir.
Palembang pun secara bertahap mulai melaksanakan pembangunan serupa, katanya.
Sebelumnya, Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya Prof. Dr. Ir. Robiyanto Hendro Susanto, menjelaskan kalau banjir di Jakarta bisa diantisipasi dengan mengimplementasi konsep manajemen pengendalian banjir yang mesti disiapkan bersama.
Sampai kini, Universitas Sriwijaya telah mewisuda sebanyak 40 master ahli manajemen air yang lulus rangkap atau "double degree" dimana mahasiswa juga belajar di Belanda.
Dia menambahkan, lulusan "double degree" itu bukan hanya berasal dari Palembang saja, tetapi utusan Kalimantan maupun Banten.
Lulusan Unsri - Unesco Belanda itu kini telah mengimplementasikan ilmu manajemen airnya kembali ke daerah termasuk yang berasal dari Palembang, katanya.(ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
"Saya akan mengajak Gubernur Jakarta, Jokowi Widodo untuk mencari solusi bersama mengendalikan banjir di daerah itu dengan melibatkan tim ahli pemkot setempat dibantu Unesco Belanda," kata Eddy Santana Putra.
Menurut dia, tawaran tersebut sangat realistis untuk dilaksanakan saat ini karena pemkot punya konsep yang telah diimplementasikan.
Selain itu, Gubernur DKI Jakarta sekarang cukup dikenal dekat berbeda dengan sebelumnya.
Ia mengatakan, bentuk kerja sama yang mereka tawarkan selain menyiapkan konsep pengendalian banjir bersama-sama, juga mengajak
tim ahli dari Belanda untuk kerja bareng dengan Pemda DKI Jakarta.
Dia menjelaskan, kenapa memilih tim ahli dari Belanda karena memang sejak lama mereka bekerja sama.
Selain itu, letak geografis Belanda yang di bawah laut dan tidak pernah kebanjiran, membuktikan kalau konsep negara itu patut ditiru.
Eddy menambahkan, pembangunan kanal-kanal di saluran air baik sungai maupun laut menjadi salah satu solusi mengantisipasi banjir.
Palembang pun secara bertahap mulai melaksanakan pembangunan serupa, katanya.
Sebelumnya, Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya Prof. Dr. Ir. Robiyanto Hendro Susanto, menjelaskan kalau banjir di Jakarta bisa diantisipasi dengan mengimplementasi konsep manajemen pengendalian banjir yang mesti disiapkan bersama.
Sampai kini, Universitas Sriwijaya telah mewisuda sebanyak 40 master ahli manajemen air yang lulus rangkap atau "double degree" dimana mahasiswa juga belajar di Belanda.
Dia menambahkan, lulusan "double degree" itu bukan hanya berasal dari Palembang saja, tetapi utusan Kalimantan maupun Banten.
Lulusan Unsri - Unesco Belanda itu kini telah mengimplementasikan ilmu manajemen airnya kembali ke daerah termasuk yang berasal dari Palembang, katanya.(ant)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013