Jakarta (Antara Bengkulu) - Sebanyak 45 negara menghadiri Dialog Pertahanan Internasional Jakarta (Jakarta International Defense Dialogue/JIDD) 2013 yang diselenggarakan atas kerja sama Kementerian Pertahanan, Kementerian Luar Negeri dan International Peace Institute pada Rabu-Kamis (21/3) di Balai Sidang Jakarta (JCC).

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan (Kemhan), Brigjen TNI Sisriadi, di Jakarta, Rabu, mengatakan, selain perwakilan 45 negara itu, sejumlah menteri pertahanan di wilayah ASEAN dan Eropa juga menghadiri forum dialog pertahanan terbesar di ASEAN itu, antara lain Malaysia, China, Singapura, Pakistan, Jepang, Korea Selatan dan Spanyol.   

Forum JIDD 2013 yang mempertemukan para pemimpin, perwira, akademisi dan pembuat kebijakan dari seluruh wilayah Pasifik dan delegasi negara Asia, Eropa, Amerika Serikat dan Australia itu dibuka secara langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.     

Menurut dia, dalam pembukaan JIDD diisi 'speeches' dari Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao serta pemutaran film "The Asia Pacific Century" serta dialog dengan topik "The Rise of Asia and New Geopolitics in The Asia-Pasific Region dan Impact Asia Economic Power, Defence, and Diplomacy.     

Sementara pada hari kedua dilanjutkan dengan dialog para peserta dengan beberapa topik antara lain 'Evolving Threats and Challenges in Asia Pasific', 'Trouble Water', 'Maritime Challenges in Asia Pasific', 'Porous Border', 'Stronger Control and Cooperation and Modern Military', 'Growing Capability and Expanding Industry'.     
Forum dialog internasional ini juga menghadirkan pembicara, antara lain, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menlu Marty Natalegawa, Menteri Perdagangan Gita Irawan Wirjawan, Menhan Singapura Ng Eng Hen, Menhan Malaysia Ahmad Zahid Hamidi, Menhan Pakistan Syed Naveed Qamar dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio.     

JIDD 2013 merupakan forum pembahasan seputar pertahanan dan diplomasi. Pengangkatan isu diplomasi dan pertahanan di wilayah Asia Pasifik dimaksudkan menciptakan lingkungan yang dapat dijadikan sebagai tatanan wilayah yang damai, transparansi dan kepercayaan di antara institusi pemerintahan maupun militer antarnegara.

"Kegiatan JIDD dimaksud bertujuan untuk mempromosikan kerja sama antarpemerintah dalam menghadapi ancaman-ancaman dan tantangan-tantangan bersama," Komite Pengarah JIDD 2013, Eris Herryanto.

Rangkaian kegiatan JIDD juga akan berlangsung "The Asia-Pacific Security and Defence Expo" (APSDEX).

"Sebanyak 29 perusahaan akan ikut terlibat dalam pameran tersebut. Ini bertujuan mempromosikan, menjalin kerja sama di bidang industri, khususnya industri pertahanan dan keamanan," tambah Eris.

Pewarta: Oleh Syaiful Hakim

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013