Johannesburg (ANTARA) - Afrika Selatan resmi menjadi negara pertama dari Benua Afrika yang menjabat ketua G20, usai menerima tampuk kepemimpinan kelompok tersebut dari Brasil pada Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Rio de Janeiro, Brasil, Selasa (19/11).
"Adalah sebuah kehormatan, atas nama rakyat Afrika Selatan, untuk menerima tanggung jawab Keketuaan G20 untuk tahun depan," ucap Presiden Cyril Ramaphosa setelah menerima Presidensi G20 dari tuan rumah KTT G20 2024, Brasil.
Ramaphosa mengatakan Afsel akan fokus memajukan pembangunan berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, serta berjuang menguatkan dan mendorong tujuan bersama dunia, yaitu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan "Pakta Masa Depan" Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Tema Presidensi G20 Afrika Selatan, yang dimulai pada 1 Desember, akan diteguhkan pada "Solidaritas, kesetaraan, dan kesinambungan", ucap dia.
"Di Gaza, Sudan, maupun Ukraina, kita harus terus membela orang-orang yang didera kesulitan dan penderitaan," kata Ramaphosa.
Dia menambahkan bahwa G20 harus juga menyokong negara-negara yang paling rentan terhadap kemungkinan pandemi dan darurat kesehatan masyarakat.
Presiden Afsel itu mengatakan akan memerangi ketimpangan yang mengancam kemajuan dan stabilitas ekonomi dunia. Dia juga berjanji mendorong agenda pembangunan prioritas negara-negara Afrika dan Global Selatan pada G20.
Afrika Selatan adalah satu-satunya negara anggota G20 dari Benua Afrika sebelum organisasi kawasan Afrika, Uni Afrika, resmi menjadi anggota tetap kelompok itu pada KTT G20 2023 di New Delhi, India.
Sumber: Anadolu
Afrika Selatan, negara Afrika pertama yang pimpin G20
Rabu, 20 November 2024 12:31 WIB 351