Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu sampai sekarang masih tetap melaksanakan program pencegahan kekerdilan atau stunting kepada bayi di bawah lima tahun (balita) dengan cara pemberian makanan tambahan dan vitamin K terhadap anak sekolah.

“Program stunting di daerah ini tetap, karena diharapkan 2030 Mukomuko bebas stunting,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Desriani di Mukomuko, Sabtu.

Ia menyatakan meskipun Kabupaten Mukomuko bukan merupakan salah lokasi khusus atau lokus pencegahan stunting, tetapi program pencegahan tetap dilaksanakan di daerah ini.

Dinas Kesehatan melalui Puskesmas dan pos pelayanan terpadu yang tersebar di daerah ini tetap melaksanakan kegiatan pemberian makanan tambahan, pemberian vitamin K terhadap anak SMP yang juga termasuk pencegahan dini remaja calon ibu untuk melahirkan bayi stunting.

“Masih lagi program kesmas di dinas ini yang salah satunya untuk mencegah terjadi kekerdilan terhadap bayi dan program ini sudah ada dalam dokumen pelaksanaan anggaran di dinas dan kegiatan ini dilaksanakan oleh orang kesehatan masyarakat,” ujarnya.

Terkait dengan dukungan anggaran untuk pencegahan stunting, ia mengatakan mengingat masih dalam pandemi COVID-19 sehingga banyak anggaran digunakan untuk sosialisasi karena kegiatan tidak boleh.

Akan tetapi, katanya, pemberian vitamin K kepada anak sekolah menengah pertama dan pemberian makanan tambahan ke posyandu tetap berjalan seperti hari biasa.

“Saya mulai pertengahan bulan Juli 2020 memperbolehkan orang posyandu di daerah ini kembali memberikan pelayanan kesehatan dengan cacatan mereka tidak boleh ramai-ramai guna mencegah penyebaran COVID-19. Petugas kesehatan di Puskesmas juga bisa melakukan sistem 'door to door' untuk pemberian tablet zat besi kepada remaja di daerah ini.

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020