Sebanyak 30 warga Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu menjalani karantina mandiri setelah kontak erat dengan karyawati Bank Mandiri Taspen di daerah itu yang dinyatakan positif virus corona jenis baru (COVID-19).

“Mereka karantina mandiri karena mereka tidak sakit dan mereka karantina mandiri untuk antisipasi saja. Mereka ini menjalani karantina sampai keluar hasil tes usap atau ‘swab test’,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Desriani di Mukomuko, Selasa.

Mereka yang menjalani karantina mandiri tersebut, yakni 19 petugas medis puskesmas dan RSUD, serta 11 karyawan Bank Mandiri Taspen di daerah itu, dan pihak mobil travel.

Untuk sementara waktu, 19 tenaga medis puskesmas Kecamatan Kota Mukomuko dan RSUD yang menjalani karantina mandiri itu tidak bekerja.

Ia mengatakan mereka menjalani karantina mandiri sampai ada hasil tes usap dari Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Bengkulu keluar dengan kemungkinan paling cepat tiga hari dan paling lama satu minggu.

Seandainya hasil tes usap menunjukkan ada yang positif COVID-19, maka dilakukan penelusuran riwayat kontak, sedangkan kalau negatif tidak perlu lagi instansinya melakukan penelusuran.

“Tergantung hasil 'test swab'. Kalau ternyata nantinya ada lagi warga setempat yang positif COVID-19, maka kita akan perluas penelusuran riwayat kontak yang bersangkutan,” ujarnya.

Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Mukomuko melakukan tes usap terhadap puluhan warga yang kontak erat dengan karyawati Bank Mandiri Taspen dan tes cepat terhadap orang yang pernah kontak dengan karyawati itu tetapi tidak terlalu dekat.

“Orang yang menjalani tes cepat itu seperti orang yang satu mobil travel dengan karyawati Bank Mandiri Taspen yang positif COVID-19, termasuk karyawan bank tersebut,” ujarnya.

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020