Kepala Sekolah dan guru harus mampu berinovasi dan kreatif dalam proses pembelajaran melalui sistem dalam jaringan (daring).

Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Tabalong, Muhammad Rusly Thamrin, Kamis, meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat bisa mengatasi berbagai kendala yang dihadapi selama sistem pembelajaran jarak jauh secara daring.

Dikatakan, di masa pandemi COVID-19 para kepala sekolah maupun guru harus inovatif dalam memberikan pembelajaran kepada siswanya

"Kemajuan teknologi komunikasi saat ini bisa dimanfaatkan guru untuk membuat video pembelajaran bagi siswanya," ungkap Rusly.

Hal senada juga diungkapkan Rini Irawanti terkait makin mahirnya anak-anak dalam menggunakan fasilitas internet baik untuk permainan maupun keperluan belajar.

Sehingga sistem pembelajaran jarak jauh bisa dioptimalkan jika didukung sarana penunjangnya.

Dalam rapat kerja bersama Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong, Rabu,  anggota Komisi I mengharapkan metode pembelajaran tatap muka bisa dilaksanakan tentunya dengan mentaati protokol kesehatan COVID-19.

Mengingat pembelajaran secara daring maupun menggunakan aplikasi Zoom masih terkendala sarana pendukung seperti jaringan internet dan rendahnya kemampuan ekonomi untuk membeli gawai maupun kuota.

Meski di sejumlah kantor desa, kelurahan hingga kecamatan sudah disediakan jaringan internet gratis namun belum sepenuhnya bisa dimanfaatkan karena masih banyak orangtua yang belum mampu menyediakan gawai atau gadget bagi anaknya.

Rapat membahas kebijakan pembelajaran selama pandemi ini dipimpin Wakil Ketua Komisi 1 Ferry Elfini T dihadiri anggota masing - masing Rini Irawanti, Zaenal Ilmi Mahrudi, Murjani, Nabahan Fizi, Supriani, Pahmi, M Rusly Thamrin dan Marisanti.

Koordinator Pengawas SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tabalong Suwito menyampaikan 67,2 persen dari 469 responden tidak mampu untuk membeli kuota.

Selain itu kemampuan guru dalam menggunakan internet juga masih rendah sehingga menyebabkan terkendalanya proses pembelajaran secara daring.

"Di daerah terpencil kegiatan pembelajaran secara tatap muka karena jumlah siswanya sedikit," kata Suwito.

Terkadang guru yang bertugas di daerah terpencil harus mendatangi rumah siswanya.

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tabalong Tony Marwan menyampaikan akan menindaklanjuti berbagai masukan dari anggota Komisi I terkait kebijakan pembelajaran selama pandemi ini.*

Pewarta: Imam Hanafi/herlina lasmianti

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020