Surabaya (Antara Bengkulu) - Tunggal putri tim All Star Eropa, Carolina Marin yang masih berusia 19 tahun, menjadi salah satu pemain yang bersinar selama babak penyisihan Piala Axiata 2013.
Menjalani enam laga penyisihan, Marin belum pernah terkalahkan dan selalu menjadi andalan tim All Star Eropa untuk memperoleh poin melawan tim-tim kuat seperti Malaysia, All Star Asia dan juara bertahan Indonesia.
"Jika bermain saya ingin selalu menang, siapapun lawannya," kata pemain asal Spanyol itu setelah memenangi laga melawan tunggal putri Indonesia Bellaetrix Manuputy 21-8, 14-21, 21-15 di Surabaya, Minggu.
Motivasi untuk selalu menang itu pula yang membuat Marin tampil impresif saat melawan Bella. Padahal, di atas kertas, All Star Eropa sudah tersisih sejak tunggal putra Scott Evans kalah dari andalan Indonesia, Dionysius Hayom Rumbaka 21-19, 11-1. Kekalahan Evans membuat All Star Eropa gagal meraih minimal tiga poin dari Indonesia.
"Saya juga ingin mempertahankan kemenangan beruntun saya selama lima partai terakhir, maka itu saya ingin menang lawan Bella," ujar Marin yang kini menempati peringkat 32 dunia.
Permainan ciamik Marin sudah terbukti ketika dia berusia 15 tahun. Marin saat itu berhasil meraih emas di Kejuaraan Bulu Tangkis Eropa U-17 dan menggagalkan sapu bersih pemain Denmark.
Melawan Bella, Marin beberapa kali melakukan pengembalian jeli yang membuat Bella tidak berkutik. Bella sempat bangkit, namun sudah sulit mengejar angka Carolina yang sudah unggul jauh.
Manajer Tim Indonesia Bambang Roedyanto pun mengungkapkan kekagumannya atas permainan Carolina Marin. "Bella sebenarnya tadi bermain baik, tapi Carolina jauh lebih baik," ujarnya.
Lawan Marin, Bella yang satu peringkat di bawahnya mengaku dia tampil tidak tenang karena tekanan Marin.
"Saya gugup ketika skor sudah tertinggal jauh, dan saya banyak 'error' dan bola mati," ujar Bella.
Permainan Carolina Marin juga menuai pujian dari peraih tiga kali gelar All England, Tine Baun.
"Saya rasa dia akan jadi pemain yang hebat, tinggal kemauan untuk mematangkan kemampuan diri," ujar Tine yang selama laga melawan Bella, ikut memberi arahan kepada Carolina.
Carolina yang mendapat pujian itu tersipu malu. Namun, dia dengan lantang mengungkapkan impiannya untuk tahun ini. "Ya minimal dapat masuk top 20 dunia tahun ini," tutupnya.
Penerjemah: I. Suhirwandi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
Menjalani enam laga penyisihan, Marin belum pernah terkalahkan dan selalu menjadi andalan tim All Star Eropa untuk memperoleh poin melawan tim-tim kuat seperti Malaysia, All Star Asia dan juara bertahan Indonesia.
"Jika bermain saya ingin selalu menang, siapapun lawannya," kata pemain asal Spanyol itu setelah memenangi laga melawan tunggal putri Indonesia Bellaetrix Manuputy 21-8, 14-21, 21-15 di Surabaya, Minggu.
Motivasi untuk selalu menang itu pula yang membuat Marin tampil impresif saat melawan Bella. Padahal, di atas kertas, All Star Eropa sudah tersisih sejak tunggal putra Scott Evans kalah dari andalan Indonesia, Dionysius Hayom Rumbaka 21-19, 11-1. Kekalahan Evans membuat All Star Eropa gagal meraih minimal tiga poin dari Indonesia.
"Saya juga ingin mempertahankan kemenangan beruntun saya selama lima partai terakhir, maka itu saya ingin menang lawan Bella," ujar Marin yang kini menempati peringkat 32 dunia.
Permainan ciamik Marin sudah terbukti ketika dia berusia 15 tahun. Marin saat itu berhasil meraih emas di Kejuaraan Bulu Tangkis Eropa U-17 dan menggagalkan sapu bersih pemain Denmark.
Melawan Bella, Marin beberapa kali melakukan pengembalian jeli yang membuat Bella tidak berkutik. Bella sempat bangkit, namun sudah sulit mengejar angka Carolina yang sudah unggul jauh.
Manajer Tim Indonesia Bambang Roedyanto pun mengungkapkan kekagumannya atas permainan Carolina Marin. "Bella sebenarnya tadi bermain baik, tapi Carolina jauh lebih baik," ujarnya.
Lawan Marin, Bella yang satu peringkat di bawahnya mengaku dia tampil tidak tenang karena tekanan Marin.
"Saya gugup ketika skor sudah tertinggal jauh, dan saya banyak 'error' dan bola mati," ujar Bella.
Permainan Carolina Marin juga menuai pujian dari peraih tiga kali gelar All England, Tine Baun.
"Saya rasa dia akan jadi pemain yang hebat, tinggal kemauan untuk mematangkan kemampuan diri," ujar Tine yang selama laga melawan Bella, ikut memberi arahan kepada Carolina.
Carolina yang mendapat pujian itu tersipu malu. Namun, dia dengan lantang mengungkapkan impiannya untuk tahun ini. "Ya minimal dapat masuk top 20 dunia tahun ini," tutupnya.
Penerjemah: I. Suhirwandi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013