Sentani (Antara Bengkulu) - Ribuan warga yang menjadi korban luapan air Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, menolak diungsikan dari tempat tinggal masing-masing karena menganggap bahwa peristiwa itu sebagai hal biasa.

Bupati Jayapura Mathius Awoitauw, Selasa mengatakan, warga menolak diungsikan karena menganggap meluapnya Danau Sentani merupakan hal yang biasa dan bukan bencana.

Ia mengatakan saat ini warga di pinggiran danau Sentani masih memilih untuk menetap di rumah mereka yang terendam air karena luapanya Danau itu paling lama hanya satu minggu saja dan setelah itu air sudah turun serta normal kembali.

Masyarakat memang belum banyak yang mau pindah ke darat atau diungsikan sementara waktu karena memang air pasang sudah menjadi kebiasaan yang mereka hadapi sejak era 1950-an.

"Dari kejadian ini, pemerintah daerah telah mendistribusikan bahan bangunan bagi masyarakat pinggiran Danau Sentani yang menolak diungsikan," katanya.

Ia menjelaskan bahan bangunan tersebut untuk menaikkan rumah warga yang terendam air Danau Sentani, sebelumnya, makin tingginya air Danau Sentani akibat curah hujan yang ekstrim beberapa waktu belakangan ini, membuat Pemerintah Kabupaten Jayapura berencana mengungsikan ribuan warga yang tinggal di pinggiran tersebut, ujarnya, (Antara)

Pewarta:

Editor : Zulkifli Lubis


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013