Mukomuko (ANTARA Bengkulu) - Warga Desa Pasar Sebelah, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, secara swadaya menjaga hutan bakau di desanya dari kerusakan dan perambahan.

"Warga sendiri yang memiliki kesadaran untuk menjaga hutan bakau agar terawat dan tidak dirusak oleh oknum tidak bertanggung jawab," kata Kepala Desa Pasar Sebelah Tabrani di Mukomuko, Minggu.

Ia menyebutkan, hampir seluruh wilayah desa itu sepanjang pinggir pantai hijau ditanami hutan bakau, hanya sedikit atau sekitar 16 hektare saja sisa lahan di desa itu yang belum ditanami.

"Kami telah usulkan kepada Pemerintah Provinsi Bengkulu agar semua wilayah desa ini ditanami hutan bakau atau seluas 16 hektare," tambahnya.

Menurut dia, penanaman hutan bakau di sisa lahan desa ini direncanakan akan dilakukan bertahap mulai 2012, sedangkan bantuan bibit dari Pemerintah Provinsi Bengkulu, karena sisa lahan itu pernah dicek oleh pemerintah.

"Usulan dari masyarakat direspon baik oleh pemerintah dan kemungkinan rencananya tahun ini akan ditanami hutan bakau," kata dia.

Ia menerangkan, keberadaan hutan bakau di daerah ini, selain bisa mencegah terjadinya pengurangan daratan akibat abrasi pantai juga telah meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.

Karena dalam hutan bakau hidup kepiting soka yang setiap hari diambil oleh masyarakat untuk dijual di daerah ini hingga ke Provinsi Sumatera Barat.

"Tidak kurang dari 100 kilogram kepiting yang diperoleh masyarakat untuk dijual kembali," kata dia menerangkan.
Bahkan saat ini desa telah membuat panangkaran kepiting hutan bakau.

"Penangkaran kepiting ini bertujuan agar kepiting hutan bakau dengan ukuran tubuh kecil yang tidak laku dijual direndam lagi dalam waktu tertentu agar kulitnya menjadi lembut dan menjadi kepiting soka dan memiliki nilai jual tinggi," ujarnya. (Ant-FTO)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012