Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Para nelayan di kawasan pantai Linau, Kecamatan Maje, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, minta kepada pemerintah daerah setempat untuk merehabilitasi pasar ikan tradisional rusak diterpa angin kencang belum lama ini.

"Pasar ikan tradisional itu, salah satu lokasi pemasaran hasil tangkapan nelayan setempat, bila tidak direhab maka nelayan kesulitan menjual ikan," kata seorang nelayan Linau, Hambali yang dihubungi dari Bengkulu, Senin.

Ia mengatakan, sejak pasar itu rusak berat dan bahkan sebagian besar atapnya beterbangan akibat angin kencang belum lama ini, para nelayan tidak ada tempat untuk menjual hasil tangkapannya.

Untuk membuat lapak di pinggir jalan nasional sudah tidak dibolehkan karena mengganggu kelancaran jalan tersebut, sedangkan pasar ikan satu-satunya lokasi bertransaksi kondisinya sangat memprihatinkan.

Para nelayan berupaya dengan memasang atap plastik, namun saat angin kencang tiba kembali beterbangan, termasuk lapak jualan ikan juga ikut dibawa angin disertai pasir pantai.

"Kami mengharapkan agar pasar itu cepat diperbaiki oleh pemerintah daerah setempat, terutama melalui dinas terkait," ujarnya.

Kepala Desa Linau Sirajuddin Abas membenarkan, para nelayan setempat mengeluhkan lokasi berjualan ikan, sedangkan pasar yang rusak diterjang badai belum lama ini tidak ditempati.

Setelah bangunan itu selesai dikerjakan, pengelolaannya diserahkan langsung ke Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) setempat tahun lalu, namun sampai saat bini belum ada tanda -tanda untuk diperbaiki.

"Kami sudah mengusulkan beberapa kali ke DKP Kaur, namun mereka beralasan belum ada dana untuk merehab pasar tersebut," ujarnya.

Ia mengatakan, bangunan pasar ikan itu hendaknya dirancang khusus tahan hembusan angin kencang karena lokasinya berada di tepi pantai, sehingga bila ada angin kencang tetap bisa bertahan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kaur Drs Mulyadi ketika dikonfirmasikan mengatakan, pemerintah daerah akan mengalokasikan dana untuk perbaikan pasar ikan tradisional di Linau rusak akibat badai.

Namun dana untuk merehabilitasi pasar tersebut dianggarkan dari dana APBD 2012 dan kepada para nelayan untuk bersabar karena dana untuk perbaikan pasar itu sedang di proses, ujarnya. (T.Z005/Y008)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012