Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Pelabuhan Linau di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, berjarak sekitar 225 kilometer arah selatan Kota Bengkulu ini berpotensi menjadi pelabuhan nasional atau antarpulau karena strategis sebagai jalur ekspor berbagai komoditas hasil bumi.
"Pelabuhan Linau memiliki potensi interline ke sejumlah daerah di sekitar Kabupaten Kaur, baik dari Provinsi Lampung maupun Sumatra Selatan," kata Kepala Bidang Tata Ruang dan Kerja sama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Bengkulu Abriyani di Bengkulu, Rabu.
Ia mengatakan, kawasan yang diharapkan dapat memanfaatkan pelabuhan tersebut antara lain Kabupaten Muara Enim dan Ogan Komering Ulu Selatan, Provinsi Sumatra Selatan serta Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung.
Saat ini, kata dia, hasil bumi dan tambang dari dua kabupaten di Sumatra Selatan tersebut diekspor melalui Pelabuhan Tanjung Siapi-api yang berjarak 300 kilometer.
Dengan demikian pelabuhan alam itu juga berpotensi menjadi menjadi pelabuhan nasional, karena sangat strategis sebagai jalur ekspor berbagai hasil bumi dari tiga provinsi.
Produksi pertanian dan perkebunan warga di Kabupaten OKU Selatan, Sumsel, apabila dikirim melalui Pelabuhan Linau, dapat menghemat jarak 160 kilometer," katanya.
Demikian pula dengan hasil bumi warga dari Krui Kabupaten Lampung Barat yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kaur.
Ia menambahkan, selain interline dengan sejumlah daerah tersebut, kondisi jenuh di Selat Malaka juga diprediksi akan memberikan keuntungan bagi Pelabuhan Linau.
"Sebab ribuan kapal melintasi Selat Malaka setiap harinya, dengan kejenuhan dan penambahan waktu layar, tentu jalur Barat akan semakin dilirik," tambahnya.
Pemerintah Provinsi Bengkulu kata dia sudah mengusulkan peningkatan fungsi pelabuhan tersebut kepada Menteri Perhubungan.
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Bengkulu Ali Berti mengatakan Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menganggarkan dana Rp50 miliar untuk menjadikan Pelabuhan Linau sebagai pelabuhan nasional pada 2013.
"Dana dari Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menjadikan Linau sebagai pengumpan dan Pelabuhan Baai sebagai pelabuhan induk," kata Kadis.
Sebelumnya, pembangunan pelabuhan pengumpan direncanakan di Kabupaten Mukomuko, tetapi gagal, sehingga dipindahkan ke Kabupaten Kaur. Pembangunan Pelabuhan Linau dilakukan secara bertahap dimana dana Rp50 miliar tersebut akan dicairkan bertahap.
"Pembangunan pelabuhan diarahkan ke fisik. Sedangkan untuk luasnya disesuaikan dengan kemampuan dana," katanya. (KR-RNI)
Linau berpotensi jadi pelabuhan antarpulau
Rabu, 25 Januari 2012 8:28 WIB 4108
.....Pelabuhan Linau memiliki potensi interline ke sejumlah daerah di sekitar Kabupaten Kaur, baik dari Provinsi Lampung maupun Sumatra Selatan.....