Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu menyatakan tetap akan melaksanakan berbagai kegiatan pelayanan kesehatan untuk mencegah kekerdilan (stunting) pada bayi di bawah lima tahun, di antaranya melalui penyuluhan dan pemberian makanan tambahan (PMT).

“Kalau kegiatan khusus untuk mencegah stunting dari dana alokasi khusus (DAK) tidak ada tahun ini, tetapi kita dilibatkan di kegiatan program kesehatan mencegah stunting dalam bentuk penyuluhan,” kata Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Oyon Kanedi di Mukomuko, Selasa.

Ia mengatakan penyuluhan tentang cara untuk pencegahan terjadinya kekerdilan kepada bayi di bawah lima tahun kepada masyarakat di daerah ini dilaksanakan oleh Puskesmas setempat.

Selain penyuluhan, katanya, juga dilakukan kegiatan PMT di pos pelayanan terpadu atau posyandu yang tersebar di 148 desa dan tiga kelurahan di daerah ini masih berjalan.

Ia menyatakan petugas kesehatan telah mengaktifkan kembali posyandu yang tersebar di seluruh desa untuk memberikan pelayanan kesehatan, termasuk pemberian makan tambahan kepada balita di bawah lima tahun.

Kalau sebelumnya petugas medis yang mendatangi warga atau “door to door” untuk memberikan pelayanan kesehatan dan memberikan makan tambahan kepada balita, sekarang masyarakat yang mendatangi petugas kesehatan.

“Setiap bulan masyarakat di daerah ini mendatangi posyandu yang berada di wilayahnya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan mendapatkan makan tambahan,” ujarnya.

Ia menyebutkan tahun ini ada 260 anak di bawah umur lima tahun (balita) masuk kategori berat badan di bawah garis merah, berkurang dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 483 balita.

Jumlah balita dengan berat badan di bawah garis merah berkurang berkat gencarnya penyuluhan tentang pencegahan stunting dan pemberian makanan tambahan kepada balita.

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020