Mukomuko, (Antara Bengkulu) - Jajaran Kepolisian Sektor Kecamatan Ipuh, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menangkap pencuri dua ekor sapi bantuan pemerintah setempat untuk pondok Pesantren Madiatul Najir.

"Anggota Polisi telah menangkap pelaku termasuk juga mengamankan penadahnya di Kecamatan Lunang Selaut," kata Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Mukomuko AKBP Wisnu Widarto melalui Kabag Ops Kompol Laba Meliala di Mukomuko.

Ia mengatakan, dua ekor sapi bantuan pemerintah di Pondok Pesantren Madiatul Najir itu hilang pada Kamis malam (4/4), dan diperoleh informasi jika sapi itu dibawa ke Tapan, Kecamatan Lunang Selaut.

Ia menjelaskan, setelah pencurinya yang juga warga Desa Sibak, Kecamatan Ipuh tertangkap, baru diketahui sapi hasil curiannya itu telah dijual di wilayah Provinsi Sumatera Barat.

"Dari keterangan pencurinya sehingga dua ekor sapi yang menjadi barang bukti (BB) di sita di wilayah Tapan," katanya.

Selanjutnya, kata dia, pencuri dua ekor sapi itu ditahan di Markas Kepolisian Sektor Kecamatan Ipuh untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Kabid Peternakan Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko, Elxandi membenarkan telah terjadi pencurian dua ekor sapi namun pencurinya bersedia mengembalikan sapi itu.

"Pencuri dua ekor sapi bantuan pemerintah itu telah ditangkap oleh Polisi, namun sudah ada perdamaian dan pencuri itu bersedia mengembalikan sapi yang telah dijualnya," katanya.

Ia menjelaskan, dua ekor sapi bantuan pemerintah yang dicuri itu diberikan untuk lembaga mandiri mengakar masyarakat (LM3) dan diterima oleh Pondok Pesantren Madiatul Najir tahun 2008.

Ia menerangkan, sebanyak 21 ekor sapi bantuan pemerintah untuk LM3 dan diberikan kepada Pondok Pesantren Madiatul Najir tahun 2008.

Sapi bantuan pemerintah yang awalnya sebanyak 21 ekor itu, lanjutnya, telah bertambah menjadi 49 ekor.

Jumlah perkembangannya itu, diakuinya, sangat sedikit namun selama ini ada juga sapi yang telah hilang dan ada juga yang dijual oleh pondok pesantren.*





Pewarta: Oleh Ferri Arianato

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013