Bengkulu (Antara Bengkulu) - Bandar Udara Fatmawati Soekarno Bengkulu hingga saat ini masih rawan dari gangguan masyarakat yang  menyeberangi landasan hingga membahayakan turun-naik pesawat.

Setiap hari landasan pacu pesawat daerah itu digunakan masyarakat untuk menyeberang melakukan berbagai kegiatan sehari-hari, sedangkan tingkat pengamanan masih lemah, kata seorang penumpang pesawat Lion Air Toni di Bengkulu, Senin.

"Kami mau berangkat Bengkulu-Jakarta, Minggu (14/4) terganggu karena pesawat tidak bisa mendarat akibat ada orang menyeberang landasan," katanya.

Hal itu sudah sering terjadi karena landasan pacu pesawat masih dijadikan lokasi penyeberangan masyarakat bahkan ada heewan ternak juga ada yang melintas.

Tahun sebelumnya pernah juga pesawat membatalkan untuk landas karena ada orang diduga gila tengah bermain dan melintas di landasan pacu tersebut.

Hal tersebut hendaknya tidak perlu terjadi karena rute pesawat dari dan ke Bengkulu makin bertambah, disamping ikut melakukan pengamanan di sekitar kawasan bandara, tambahnya.

Seorang warga Padang Kemiling Iman mengatakan, hingga saat ini jalan warga untuk ke kebun diseberang landasan masih ada, namun biasanya dilakukan pada jam pesawat tidak mendarat atau turun.

Tapi sekali-sekali ada juga masyarakat tidak tau akan jam masuknya pesawat, sehingga saat mau menyeberang sudah terpantau oleh radar pesawat dan akhirnya batal mendarat.

Pelaksana tugas Kepala Bandara Bengkulu Subar Jayadi mengatakan, jalan masyarakat melintasi landasan bandara itu sejak dulu sudah ditutup, namun masyarakat sering nekad menyeberang pada jam pesawat masuk dan berangkat.

Pihak bandara sudah membuat jalan lingkar untuk masyarakat pulang pergi ke kebun di wilayah Bumiayu, tapi tetap saja yang mau melintas landasan.

Ke depan jalan pelintasan masyarakat itu akan diperketat penjagaannya, sehingga tidak ada lagi masyarakat yang menyebrang meskipun apa alasannya, ujarnya.

Pewarta: Oleh Zulkifli Lubis

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013