Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menutup posko penanganan COVID-19 yang telah berperan dalam pengawasan pasien COVID-19 tanpa gejala yang menjalani isolasi mandiri di balai desa dan puskesmas Pondok Suguh.

“Karena sudah selama lima hari terhitung sejak hari Selasa (29/9), bangunan posko sudah dibuka dan dibongkar,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mukomuko Syahrizal dalam keterangannya di Mukomuko, Ahad.

Sebanyak 28 orang pasien COVID-19 tanpa gejala di wilayah Kecamatan Pondok Suguh, sebanyak 17 orang di antaranya menjalani isolasi di balai desa dan puskesmas, sisanya isolasi mandiri.

Ia mengatakan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Mukomuko mendirikan posko untuk para petugas yang terdiri dari paramedis, TNI, Polri, pegawai kecamatan, BPBD, dan para relawan dekat tempat isolasi pasien COVID-19 di balai desa dan puskesmas Pondok Suguh.

Posko ini sebagai tempat istirahat petugas penanganan COVID-19 sekaligus berfungsi untuk mempermudah petugas dalam mengawasi pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri.

Karena hari ini aktivitas di posko penanganan COVID-19 telah selesai, jadi pasien COVID-19 tanpa gejala melanjutkan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing sambil menunggu hasil tes usap atau swab terakhir keluar.

“Sejumlah pasien COVID-19 tanpa gejala telah menjalani tes usap terakhir selanjutnya mereka menunggu hasilnya keluar dari laboratorium kesehatan daerah Bengkulu,” ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Mukomuko menanggung biaya makan dan minum pasien COVID-19 yang isolasi di balai desa dan puskesmas di wilayah Kecamatan Pondok Suguh selama lima hari.

Dana tak terduga untuk penanganan isolasi bagi puluhan pasien COVID-19 di daerah ini sekitar Rp92 juta. Kalau dalam rencana anggaran biaya, dana sebesar itu cukup untuk biaya penanganan pasien COVID-19 selama lima hari.*

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020