Ketua Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Irawan Abdullah mengatakan posisi kafilah Aceh di urutan ke 22 pada ajang MTQ Nasional XXVIII 2020 di Padang, Sumatera Barat, bukan sebuah kesalahan besar.

"Bagi saya jangan terkesan ketika Aceh berada di posisi bawah seolah-olah ini kesalahan besar, harus diingat MTQ kali ini dalam kondisi pandemi COVID-19," kata Irawan Abdullah di Banda Aceh, Sabtu.

Irawan Abdullah juga mengajak semua pihak untuk tidak menilai kesuksesan kafilah Aceh dari juara saja, tetapi juga perlu memperhatikan bagaimana perjuangan mereka hingga tembus ke tingkat nasional.

Irawan menyebutkan kehadiran kafilah Aceh ke MTQ Nasional di Padang berangkat dengan dana yang sedikit karena telah dilakukan penajaman anggaran.

Kemudian, dalam situasi pandemi COVID-19 ini, banyak peserta yang tidak bisa langsung mengikuti pelatihan sebagaimana mestinya, bahkan hanya dilakukan secara daring sehingga tidak maksimal.

"Bahkan juga ada kafilah yang tidak ikut, padahal mereka cukup baik, itu karena adanya hasil uji cepat reaktif, sehingga tidak diperbolehkan mengikuti MTQ tersebut," ujarnya.

Selain itu, lrawan melihat target keikutsertaan Aceh pada MTQ Nasional 2020 di Padang ini hanya sebagai wujud menutupi kekosongan keterwakilan Aceh.

Tetapi meskipun demikian, Pemerintah Aceh juga perlu mengevaluasi atas yang didapatkan saat ini, baik dari segi anggaran maupun hal lainnya untuk dimaksimalkan.

"Supaya ke depan kafilah-kafilah tampil lebih baik lagi, dan kembali mengharumkan nama Aceh," kata politikus PKS itu.

Pewarta: Rahmat Fajri

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020