Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu mencatat terjadi peningkatan transaksi belanja online atau daring di daerah itu sebesar 75 persen selama pandemi COVID-19 atau hingga triwulan ke-III 2020.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu Rifat Pasha mengatakan, meningkatnya transaksi belanja menggunakan layanan pembayaran digital menunjukkan bahwa masyarakat di Bengkulu saat ini telah beralih dari pola belanja konvensional menuju online.

"Karena adanya pembatasan aktivitas selama pandemi membuat orang lebih mendominasi berbelanja secara online dan menggunakan sistem pembayaran digital," kata dia di Bengkulu, Senin.

Ia menjelaskan, nilai transaksi e-commerce pada Agustus 2020 tercatat melesat menjadi Rp140 juta. Angka tersebut lebih besar Rp80 juta dibandingkan transaksi di Agustus 2019 dan lebih besar Rp40 juta dibandingkan Agustus 2018.

Peningkatan paling signifikan terjadi untuk transaksi mobile banking, dimana pada Oktober tahun ini transaksi mobile banking mencapai 12 juta transaksi dan angka ini meningkat dibandingkan Oktober tahun lalu.

Menurutnya, meningkatnya transaksi tersebut membuktikan bahwa digitalisasi telah menjadi salah satu pilihan masyarakat di daerah.

Selain itu, sistem pembayaran digital yang meningkat di tengah pandemi COVID-19 ini bisa menjadi salah satu indikator pemulihan ekonomi nasional karena Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang termasuk cepat mengadopsi digitalisasi.

"Kalau kita lihat memang elektronifikasi sudah jalan beberapa tahun, tapi tidak secepat kondisi sekarang. COVID-19 mempercepat proses shifting dari masyarakat," demikian Rifat.

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020