Bengkulu (Antara Bengkulu) - Yayasan Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi bekerjasama dengan Mercy Corps mendampingi warga di empat kelurahan di Kota Bengkulu yang rawan bencana gempa (PRB) dan tsunami.

"Kami mendampingi warga di empat kelurahan untuk program ketahanan lingkungan dengan inisiatif aktif pengurangan risiko bencana," kata Koordinator KKI Warsi Bengkulu, Nurkholis Sastro di Bengkulu, Kamis.

Sekitar 10 ribu jiwa warga di empat kelurahan yakni Pondokbesi, Penurunan, Kandangmas dan Padangserai menjadi sasaran program tersebut.

Lokasi permukiman empat kelurahan tersebut berada antara 1 meter hingga 4 meter di atas permukaan laut dan berjarak 10 meter hingga 40 meter dari garis pantai.

"Kami mulai pengenalan program kepada warga dan mengidentifikasi potensi bencana selain gempa dan tsunami," tambahnya.

Hasil identifikasi kata dia, selain gempa dan tsunami, empat kelurahan di pesisir itu juga rawan banjir, abrasi, angin badai, epidemi malaria dan diare serta bencana kebakaran.

Setelah indentifikasi potensi bencana tersebut, masyarakat kata dia akan dilatih untuk tiga tujuan utama yakni peningkatan pengetahuan dan keterampilan teknis tentang penanganan bencana.

"Tujuan lain agar masyarakat membangun kelembagaan yang mampu menangani masalah kebencanaan," katanya.

Selain itu, warga diharapkan mampu membangun kesepakatan-kesepakatan tentang rencana aksi untuk pengurangan risiko bencana.

Sastro mengatakan sejak gempa Aceh pada 2004 yang disusul tsunami besar telah mengubah pandangan masyarakat pesisir terhadap bencana gempa.

"Gempa pada 2007 dengan skala 7,8 skala Richter di Bengkulu membuat masyarakat dengan inisiatif sendiri membuat jalur evakuasi," katanya.

Hingga saat ini kata dia, di beberapa titik pemerintah belum membuat konsensus resmi tentang jalur evakuasi, titik aman berkumpul dan lain sebagainya.

Terutama di Kelurahan Kandang dan Padangserai, warga membuat jalur evakuasi sendiri dan hingga saat ini belum ada pembaruan dari pemerintah.

"Selain itu sistem peringatan dini bencana tsunami juga belum ada di tiga kelurahan, baru ada di Kelurahan Penurunan," katanya. (Antara)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013