Aparatur Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu mencatat sebanyak 993 warga Bengkulu terinfeksi virus mematikan HIV/AIDS. 

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Lisyenti Bahar, mengatakan 55 persen dari jumlah tersebut adalah warga Kota Bengkulu yang didominasi ibu rumah tangga.

"Ada penambahan 84 orang dengan HIV/Aids tahun 2020 ini sehingga total pengidap HIV/AIDS menjadi 933 pasien," kata Lisyenti, Rabu.

Ia mengatakan dari jumlah tersebut, 324 pasien teratur minum obat dan menjalani perawatan di layanan kesehatan serta 263 orang lainnya merupakan jangkauan Komunitas Yayasan Peduli Nasional (Pesona) Bengkulu.

"Sebagian besar adalah ibu-ibu yang tertular melalui suaminya juga beberapa memiliki latar belakang sebagai pekerja seks komersial, LGBT maupun penggunaan jarum suntik pemakai narkoba," kata Ketua Yayasan Pesona Bengkulu, Rinto Harahap. 

Rinto menjelaskan, virus ini sebagian besar ditularkan melalui hubungan seksual, penggunaan jarum suntik secara bersama dan transfusi darah. 

Pesona telah bekerja sama dengan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan untuk menjangkau 263 ODHA den memastikan akses obat bagi mereka. 

Obat yang diminum setiap harinya ini disediakan oleh pemerintah secara gratis yang disalurkan melalui Dinas Kesehatan.

Sebagai upaya untuk menurunkan potensi penularan HIV/ AIDS di Kota Bengkulu, Pesona gencar melaksanakan pembinaan dan sosialisasi bahaya HIV/AIDS di kalangan pelajar maupun masyarakat umum. 

"Tes HIV/AIDS secara gratis dan rutin sebagai upaya untuk menurunkan potensi penularan HIV/ AIDS di Kota Bengkulu," kata Rinto.

Pewarta: Bisri Mustofa

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020