Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menegaskan penyaluran program Bantuan Sosial (Bansos) Presiden, sebagai penugasan dari pemerintah dalam pemenuhan pangan masyarakat terdampak pandemi, dilaksanakan sesuai prinsip tata kelola "good corporate governance" (GCG).
"Penyediaan beras program Bantuan Presiden melalui Kementerian Sosial untuk keluarga terdampak di Jabodetabek dan penyediaan beras Program Bansos kepada 10 juta Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM-PKH) berhasil kami laksanakan dengan baik dan benar," kata Budi Waseso di Jakarta, Selasa.
Mantan Kepala Bareskrim Mabes Polri itu juga menyampaikan bahwa kelancaran pelaksanaan program bantuan sosial tersebut tidak terlepas dari seluruh pihak terkait yang secara aktif memastikan bantuan sosial sampai kepada pihak penerima dengan tepat waktu, tepat sasaran dan tepat kualitas.
Budi Waseso yang akrab disapa Buwas menyebutkan sejak awal munculnya pandemi, BUMN Pangan tersebut elah menyalurkan program bantuan sosial Presiden kepada 3,2 juta keluarga terdampak COVID-19 di wilayah Jabodetabek dalam dua tahapan, yaitu bulan Mei sebanyak 1,4 juta keluarga dan tahap kedua bulan Juni sebanyak 1,8 juta keluarga.
Kedua tahapan tersebut berhasil dituntaskan penyalurannya oleh Perum Bulog dengan tepat waktu, tepat sasaran, tepat kualitas dan bahkan lebih cepat dari target waktu yang ditentukan.
Setelah itu, Bulog juga mendapat penugasan dari Kementerian Sosial melalui Program Bantuan Sosial Beras (BSB) tahun 2020 untuk meringankan beban pengeluaran bagi 10 juta KPM-PKH dengan memberikan 15 kg beras per bulan selama 3 bulan (alokasi Agustus--Oktober 2020).
Total penyediaan beras untuk alokasi Agustus--Oktober 2020 sebesar 450.000 ton dengan kualitas medium yang berasal dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola di seluruh gudang-gudang Bulog di Indonesia.
"Untuk memastikan proses penyaluran Bansos Beras berjalan lancar, saya sendiri ikut langsung mengawasi, bahkan khusus membentuk tim monitoring dan evaluasi (monev) yang memantau dan mengawasi langsung seluruh proses pekerjaan, baik dalam pengelolaan waktu, kepastian kualitas beras dan juga proses penyalurannya kepada keluarga penerima manfaat," kata Buwas.
Selain dirasakan oleh Keluarga Penerima Manfaat, Program Bantuan Sosial Beras ini juga menguntungkan bagi para petani yang juga merupakan kelompok masyarakat terdampak COVID-19, karena beras yang dibeli berasal dari petani tersebut saat panen raya sesuai amanah Inpres nomor 05 tahun 2015.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
"Penyediaan beras program Bantuan Presiden melalui Kementerian Sosial untuk keluarga terdampak di Jabodetabek dan penyediaan beras Program Bansos kepada 10 juta Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM-PKH) berhasil kami laksanakan dengan baik dan benar," kata Budi Waseso di Jakarta, Selasa.
Mantan Kepala Bareskrim Mabes Polri itu juga menyampaikan bahwa kelancaran pelaksanaan program bantuan sosial tersebut tidak terlepas dari seluruh pihak terkait yang secara aktif memastikan bantuan sosial sampai kepada pihak penerima dengan tepat waktu, tepat sasaran dan tepat kualitas.
Budi Waseso yang akrab disapa Buwas menyebutkan sejak awal munculnya pandemi, BUMN Pangan tersebut elah menyalurkan program bantuan sosial Presiden kepada 3,2 juta keluarga terdampak COVID-19 di wilayah Jabodetabek dalam dua tahapan, yaitu bulan Mei sebanyak 1,4 juta keluarga dan tahap kedua bulan Juni sebanyak 1,8 juta keluarga.
Kedua tahapan tersebut berhasil dituntaskan penyalurannya oleh Perum Bulog dengan tepat waktu, tepat sasaran, tepat kualitas dan bahkan lebih cepat dari target waktu yang ditentukan.
Setelah itu, Bulog juga mendapat penugasan dari Kementerian Sosial melalui Program Bantuan Sosial Beras (BSB) tahun 2020 untuk meringankan beban pengeluaran bagi 10 juta KPM-PKH dengan memberikan 15 kg beras per bulan selama 3 bulan (alokasi Agustus--Oktober 2020).
Total penyediaan beras untuk alokasi Agustus--Oktober 2020 sebesar 450.000 ton dengan kualitas medium yang berasal dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola di seluruh gudang-gudang Bulog di Indonesia.
"Untuk memastikan proses penyaluran Bansos Beras berjalan lancar, saya sendiri ikut langsung mengawasi, bahkan khusus membentuk tim monitoring dan evaluasi (monev) yang memantau dan mengawasi langsung seluruh proses pekerjaan, baik dalam pengelolaan waktu, kepastian kualitas beras dan juga proses penyalurannya kepada keluarga penerima manfaat," kata Buwas.
Selain dirasakan oleh Keluarga Penerima Manfaat, Program Bantuan Sosial Beras ini juga menguntungkan bagi para petani yang juga merupakan kelompok masyarakat terdampak COVID-19, karena beras yang dibeli berasal dari petani tersebut saat panen raya sesuai amanah Inpres nomor 05 tahun 2015.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020