Musi Rawas (Antara Bengkulu) - Pemerintah Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan, saat ini tengah membentuk tim pendataan cagar budaya yang ada di daerah itu agar tetap dirawat dan tidak punah.

"Untuk mecegah puhahnya cagar alam bersejarah yang ada di 21 kecamatan di Kabupaten Musi Rawas, saat ini sudah dibentuk tim inventarisir cagar budaya," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Musi Rawas Susilawati Burlian, Jumat.

Ia mengatakan bahwa tim tersebut bertugas mendata seluruh cagar budaya bersejarah yang ada, termasuk juga bidang pariwisata yang meliputi kesenian dan kebudayaan lokal maupun kawasan objek wisata,"

Tim pendataan cagar budaya yang dibentuk daerah itu, kata dia, selian untuk melengkapi data bidang kepariwisataan juga untuk menginventasir kebudayaan dan seni daerah yang nyaris punah dan belum banyak dikeatahui oleh masyarakat.

Ia mengatakan bahwa selama ini banyak warga yang belum mengetahui benda-benda sejarah di daerahnya, di antaranya cagar budaya Makam Jukil, Keris Naga Sunan, sumur pembantaian pejuang, Tombak Kiyai Eyang Bodong, Keris Kiyai Culing Mataram, makam adepati, Naga kuno selendang sutra sepanjang tujuh meter, Danau Raye Candi Sriwijaya di Kecamatan Rawas Ulu serta lokasi cagar budaya lainnya.

Saat ini kondisi cagar budaya yang ada di daerah itu, tambah dia, sudah mulai rusak dan tidak terawat akan tetapi masih banyak dikunjungi oleh warga karena dianggap menyimpan sejarah.

Hal yang sama juga terjadi padabidang tari dan kesenian daerah, banyak warga yang sudah tidak tahu lagi dengan tarian asli dan lagu daerah setempat, karena sudah jarang ditampilkan.

Untuk itu, pihaknya akan melakukan pendataan dengan mendatangi kecamatan dan desa serta warga yang dianggap mengetahui keberadaan cagar budaya dalam masing-masing wilayah sehingga bisa dibukukan. Guna melestarikan cagar budaya di daerah itu kata dia, selain peran antisipasi yang dilakukan pihaknya juga tidak terlepas dari peran serta masyarakat setempat untuk merawat dan menjaganya sehingga tidak hilang atau rusak.

Sementara itu, untuk meningkatkan kunjungan wisata baik dalam maupun luar negeri ke Musi Rawas, pihaknya terus melakukan pembenahan serta penambahan fasilitas pendukung di sejumlah lokasi wisata.

Lokasi wisata di daerah itu, di antaranya kawasan wisata alam Bukit Cogong, kawasan wisata alam Danau Aur, Gua Batu Napalicin dan beberapa objek wisata lainnya.

Pembangunan sarana wisata ini dilakukan dengan bekerja sama dengan dinas terkait lainnya seperti dinas pekerjaan umum dan dinas perhubungan, jelasnya.

Pewarta: Oleh Nur Muhamad

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013