Rengat (Antara Bengkulu) - Seorang warga Indragiri Hulu, Provinsi Riau Sepria Ilhami (30), tewas disambar petir saat menggunakan telepon genggam ditempat dirinya berteduh menghindari hujan.
"Korban yang merupakan karyawan PT Kacang Garuda wilayah Airmolek Kabupaten Indragiri Hulu itu meninggal disambar petir pada Sabtu malam pukul 19.50 WIB dengan kondisi mengenaskan," kata Budi Darma kerabat korban di Rengat, Minggu.
Kejadian itu terjadi di lokasi perbatasan pos penjagaan PT Tunggal Perkasa Plantations (PT TPP) dengan pemukiman warga, tepatnya samping gudang barang rongsokan atau sekitar 500 meter dari gedung kampus Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam (STIAI) Airmolek.
Empat orang lain yang juga ikut berteduh bersama korban ikut terkena sambaran petir yakni Febri (21), Bongot (23) dan Dedi (24) dilarikan ke Puskesmas Air Molek dalam keadaan tak sadarkan diri, sedangkan seorang lagi belum diketahui namanya terpaksa dilarikan ke RS Pekanbaru, karena kondisinya kritis.
Kelima korban tersebut adalah warga Kecamatan Pasir penyu. Satu warga lagi yang tengah berteduh luput dari serangan petir.
"Teman korban inilah yang ikut menceritakan kepada sejumlah warga kronologis kejadian tersebut hingga warga pun dapat menolong membawa mayat korban," ujarnya.
Korban yang saat berteduh tengah mengirim pesan singkat dan selanjutnya menelpon seseorang dengan posisi HP di tempelkan korban di telinga kanan.
Saat asyik berkomunikasi itulah tiba-tiba petir menggelegar dan tidak lama kemudian langsung menyambar korban melalui HP tersebut hingga mengakibatkan HP hangus dan darah segar mengalir deras lewat telinga kanannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
"Korban yang merupakan karyawan PT Kacang Garuda wilayah Airmolek Kabupaten Indragiri Hulu itu meninggal disambar petir pada Sabtu malam pukul 19.50 WIB dengan kondisi mengenaskan," kata Budi Darma kerabat korban di Rengat, Minggu.
Kejadian itu terjadi di lokasi perbatasan pos penjagaan PT Tunggal Perkasa Plantations (PT TPP) dengan pemukiman warga, tepatnya samping gudang barang rongsokan atau sekitar 500 meter dari gedung kampus Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam (STIAI) Airmolek.
Empat orang lain yang juga ikut berteduh bersama korban ikut terkena sambaran petir yakni Febri (21), Bongot (23) dan Dedi (24) dilarikan ke Puskesmas Air Molek dalam keadaan tak sadarkan diri, sedangkan seorang lagi belum diketahui namanya terpaksa dilarikan ke RS Pekanbaru, karena kondisinya kritis.
Kelima korban tersebut adalah warga Kecamatan Pasir penyu. Satu warga lagi yang tengah berteduh luput dari serangan petir.
"Teman korban inilah yang ikut menceritakan kepada sejumlah warga kronologis kejadian tersebut hingga warga pun dapat menolong membawa mayat korban," ujarnya.
Korban yang saat berteduh tengah mengirim pesan singkat dan selanjutnya menelpon seseorang dengan posisi HP di tempelkan korban di telinga kanan.
Saat asyik berkomunikasi itulah tiba-tiba petir menggelegar dan tidak lama kemudian langsung menyambar korban melalui HP tersebut hingga mengakibatkan HP hangus dan darah segar mengalir deras lewat telinga kanannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013