Ratusan prajurit TNI turun ke jalan pada Jumat, untuk membantu mengatasi krisis sampah dengan membersihkan tumpukan sampah yang membusuk di jalanan dan fasilitas umum Kota Pekanbaru, Riau.

"Kita harus ikut bertanggung jawab mewujudkan Kota Pekanbaru yang bersih dan asri," kata Komandan Korem 031/Wira Bima, Brigjen TNI M. Syech Ismed di Pekanbaru.

Jenderal bintang satu tersebut mengaku prihatin dengan kondisi Kota Pekanbaru yang kini kotor akibat sampah tidak diangkut petugas, karena Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Pekanbaru kekurangan tenaga akibat masalah tender pengangkutan sampah belum kunjung rampung.

Karena itu, ia memerintahkan Korem 031/Wira Bima beserta seluruh jajaran melaksanakan kegiatan Jumat bersih di empat titik sasaran yaitu di Pasar Agus Salim, Pasar Kodim, Pasar Sail dan Pasar Bawah.

"Diharapkan dengan kegiatan ini dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan di lingkungannya masing-masing. Mari laksanakan kegiatan ini dengan tulus dan ikhlas sehingga dapat tercapai target yang diinginkan," katanya.

Sekitar 250 personel gabungan yang terdiri atas Anggota Denma Rem, Kodim 0301/PBR, Arhanudse 13/PBY, TNI AU, Denpom 1/5 Pekanbaru, Denpal, Denbekang, Denzibang, dan dibantu oleh personel Polresta Pekanbaru, Brimob Polda Riau, Satpol PP, serta sejumlah Ormas, terlihat saling bahu membahu melaksanakan kegiatan tersebut. Mereka menggunakan truk pengangkut sampah DLHK Pekanbaru.

Saat meninjau langsung ke lapangan, Danrem 031/Wira Bima mengucapkan terima kasih kepada para anggota dan peserta yang telah ikut membantu masyarakat menjaga kebersihan.

Ia mengatakan sampah-sampah tersebut akan dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Muara Fajar, di pinggir Kota Pekanbaru.

Sebelumnya, Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT Firdaus mengungkapkan krisis sampah di daerah tersebut terjadi sejak berakhirnya masa kontrak dua perusahaan swasta yakni PT. Godang Tuah Jaya dan PT. Samhana Indah terhitung 31 Desember 2020.

Ia mengakui lambannya proses lelang mengakibatkan sampah di Pekanbaru tidak terangkut sebagaimana mestinya dan menumpuk dimana-mana. Padahal, berdasarkan data DLHK Pekanbaru, produksi sampah di daerah berjuluk "Kota Madani" itu bisa mencapai 1.000 ton per hari.

Ia meminta DLHK Pekanbaru segera memroses lelang jasa angkutan sampah melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), dan memperoleh pemenang sebelum akhir Januari 2021.

"Kita sudah minta dinas teknis untuk melelang sebelum berakhirnya masa kontrak di 31 Desember 2020. Tetapi dinas menyebut ada kendala teknis yang mereka tidak bisa langkahi," ungkapnya. 
 

Pewarta: FB Anggoro

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021