Bengkulu (Antara) - Sejumlah seniman Bengkulu memperingati hari lahir Pancasila dengan menggelar pameran sketsa tentang "Pasar Subuh Riwayatmu Kini" dan pembacaan puisi serta penampilan musik reggae, Minggu.

Kegiatan yang digelar di halaman "cafe art" Taman Budaya Bengkulu itu dibuka dengan pembacaan lima sila Pancasila yang dipimpin Joni Irwan dari Kedai Proses.

"Kelahiran Pancasila 1 Juni mengingatkan kita generasi penerus bangsa bahwa Pancasila sebagai dasar Negara yang sakti," kata Sekretaris Kedai Proses Bengkulu Arif Game Bell.

Rumah Budaya Kedai Proses Bengkulu sebagai penggagas acara mengatakan kegiatan yang memadu sejumlah seni tersebut untuk memicu semangat kaum muda untuk terus bersemangat membangun bangsa.

Bangsa Indonesia dengan segala macam potensi dan kekayaan alamnya, menurutnya pantas untuk menjadi negara besar yang adil dan makmur.

Namun, kenyataan yang terjadi saat ini sungguh berbeda, dimana setiap aspek hidup berbangsa dan bernegara memiliki menemui persoalan dengan segala keruwetannya

"Aksi korupsi yang merajalela sangat mencederai semangat Pancasila, intoleran berlatarbelakang SARA bukan pula budaya kita," katanya.

Pancasila kata dia merupaka perekat dan pemersatu dari berbagai macam budaya dan latarbelakang masyarakat Indonesia yang berbeda-beda tetapi satu yakni "Bhineka Tunggal Ika".

Peringatan kelahiran Pancasila di Bengkulu menurutnya diwarnai dengan kasus penggusuran pedagang pasar subuh oleh pemerintah kota.

"Kami ingin memberikan dukungan kepada para pedagang pasar subuh sebab mereka memiliki hak untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, dan negara menjamin itu," katanya.

Pameran karya sejumlah perupa dengan tajuk "Pasar Subuh Riwayatmu Kini" merupakan apresiasi dan dukungan para seniman terutama perupa Bengkulu kepada para pedagang pasar subuh.

Arif mengatakan pameran yang digelar di salah satu ruangan di Teater Taman Budaya akan dibuka hingga 7 Juni 2013 sehingga masyarakat dapat melihat langsung ke lokasi tersebut.

Saat pembukaan, digelar apresiasi seni pertunjukan dan sastra antara lain oleh Ilhamdi Sulaiman, Mulyadi dan Jayu Marsuis.

Tampil juga pesta musik reggae yang diikuti beberapa kelompok musik antara lain Mlehoy Band, Pavarasta, Kelompok Pengamen Jalanan Bengkulu, "Mbah Baba" serta kelompok lainnya dari Curup, Rejanglebong dan Lubuklinggau Sumatra Selatan.

Kepala Taman Budaya Bengkulu Ref Andres mengatakan sangat mendukung kegiatan tersebut apalagi dikaitkan dengan hari lahir Pancasila.

"Pancasila merupakan bagian krusial dari Negara kita, maka hari lahirnya pun juga penting untuk kita peringati dan kita renungkan maknanya," katanya.

Pancasila yang terlupakan, lanjut dia, membuat bangsa ini begitu mudahnya saling menyalahkan, termasuk kerukunan antarumat beragama.

"Kita pun mudah sekali saling membunuh dengan sesama anak negeri. Dimana nilai persatuan bangsa ini? Apalagi bicara kerakyatan dan selalu bermusyawarah mencapai kata sepakat. Keadilan pun rasanya masih jauh panggang dari api," katanya.

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013