Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyebutkan 11 Sekolah Dasar negeri di daerah itu akan digabungkan untuk efisiensi biaya operasional.
Kepala Disdikbud Rejang Lebong Khirdes Lapendo Pasju dihubungi di Rejang Lebong, Sabtu, mengatakan sekolah tingkat SD yang akan digabungkan ini tersebar di beberapa kecamatan di wilayah perkotaan dan luar perkotaan.
"Jumlahnya ada 11 SD yang sudah kita rencanakan untuk dilakukan 'regrouping'. Beberapa sekolah ini kita lihat berada di lokasi yang sama, tidak berjauhan, jumlah siswanya jika digabungkan masih mumpuni, masih dapat melaksanakan pembelajaran dengan standar pendidikan nasional," kata dia.
Dia mengatakan dengan dilakukan penggabungan antara satu sekolah dengan sekolah lainnya yang posisinya berdekatan maka dapat dilakukan penghematan biaya operasional maupun ketersediaan tenaga pendidik.
Dia menjelaskan jika sebelumnya ada sekolah kekurangan guru, setelah dilakukan penggabungan jumlahnya bisa lebih sehingga dapat didistribusikan ke sekolah-sekolah lainnya yang kekurangan tenaga pendidik.
Sekolah Dasar negeri yang akan dilakukan penggabungan itu, antara lain beberapa sekolah di wilayah Kecamatan Curup, seperti SD di Kelurahan Talang Benih maupun Dwi Tunggal, di mana di dua lokasi ini ada beberapa SD negeri yang berdekatan bahkan satu gedung dan cuma dibedakan sekolah pagi dan siang.
"Kalau memang jumlah siswanya tidak mungkin kita gabungkan maka akan kita pertahankan, karena kita juga memperhatikan jumlah siswanya, kalau melebihi kapasitas maka akan kurang efektif juga," katanya.
Untuk tingkat SMP, kata dia, tidak ada sekolah yang dilakukan penggabungan namun ada satu SMP yang ditutup, yakni SMPN 32 Kabupaten Rejang Lebong di Kecamatan Binduriang.
Sekolah ini ditutup terhitung 4 Januari 2021 karena hanya memiliki dua siswa dari kelas satu sampai tiga.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021
Kepala Disdikbud Rejang Lebong Khirdes Lapendo Pasju dihubungi di Rejang Lebong, Sabtu, mengatakan sekolah tingkat SD yang akan digabungkan ini tersebar di beberapa kecamatan di wilayah perkotaan dan luar perkotaan.
"Jumlahnya ada 11 SD yang sudah kita rencanakan untuk dilakukan 'regrouping'. Beberapa sekolah ini kita lihat berada di lokasi yang sama, tidak berjauhan, jumlah siswanya jika digabungkan masih mumpuni, masih dapat melaksanakan pembelajaran dengan standar pendidikan nasional," kata dia.
Dia mengatakan dengan dilakukan penggabungan antara satu sekolah dengan sekolah lainnya yang posisinya berdekatan maka dapat dilakukan penghematan biaya operasional maupun ketersediaan tenaga pendidik.
Dia menjelaskan jika sebelumnya ada sekolah kekurangan guru, setelah dilakukan penggabungan jumlahnya bisa lebih sehingga dapat didistribusikan ke sekolah-sekolah lainnya yang kekurangan tenaga pendidik.
Sekolah Dasar negeri yang akan dilakukan penggabungan itu, antara lain beberapa sekolah di wilayah Kecamatan Curup, seperti SD di Kelurahan Talang Benih maupun Dwi Tunggal, di mana di dua lokasi ini ada beberapa SD negeri yang berdekatan bahkan satu gedung dan cuma dibedakan sekolah pagi dan siang.
"Kalau memang jumlah siswanya tidak mungkin kita gabungkan maka akan kita pertahankan, karena kita juga memperhatikan jumlah siswanya, kalau melebihi kapasitas maka akan kurang efektif juga," katanya.
Untuk tingkat SMP, kata dia, tidak ada sekolah yang dilakukan penggabungan namun ada satu SMP yang ditutup, yakni SMPN 32 Kabupaten Rejang Lebong di Kecamatan Binduriang.
Sekolah ini ditutup terhitung 4 Januari 2021 karena hanya memiliki dua siswa dari kelas satu sampai tiga.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021