Bupati Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu Ahmad Hijazi menyatakan adanya rencana kenaikan tarif air bersih PDAM daerah itu harus disesuaikan dengan kemampuan masyarakat.

"Harus disesuaikan dengan kemampuan masyarakat. Akibat penyebaran COVID-19 ini semua lini terganggu, namun tetap kita persiapkan sambil menunggu Perdanya dibahas DPRD," kata dia.

Dia menjelaskan saat ini besaran tarif air bersih PDAM Tirta Dharma Kabupaten Rejang Lebong sebesar Rp1.150 per meter kubik, sehingga sudah layak dilakukan penyesuaian namun saja situasinya belum layak.

Kendati demikian pihaknya masih akan melakukan kajian tekhnis, dan rencana kenaikan tarif ini akan disesuaikan dengan kemampuan masyarakat.

Selain itu permasalahan tunggakan pelanggan PDAM Tirta Dharma sejak didirikan pada 1982 lalu hingga saat ini yang jika diakumulasikan mencapai Rp7 miliar, kata dia, akan dilakukan pengkajian apakah ini akan dilakukan pemutihan atau pemotongan dan jika pelanggannya sudah tidak ada lagi maka tidak bisa ditagih sehingga harus dilakukan evaluasi.

Sementara itu, Sekda Kabupaten Rejang Lebong RA Denni menyatakan dirinya sudah melakukan rapat dengan manajemen PDAM Tirta Dharma Rejang Lebong guna membahas rencana penyesuaian tarif air bersih, namun pelaksanaannya tidak bisa dilakukan secara serta merta dan harus dibahas kembali dengan dewan pengawas.

"Jika semuanya sudah maka akan disampaikan kepada Bupati Rejang Lebong sebagai pemilik perusahaan apakah setuju dengan usulan mereka atau ada catatan-catatan yang disampaikan pak bupati," ujar dia.

Besaran tarif dasar air bersih di Rejang Lebong saat ini, kata dia, bervariasi seperti untuk sosial dikenakan kurang di bawah Rp1.000 per meter kubik, dan tarif rumah tangga Rp1.150 per meter kubik. Tarif rumah tangga ini kemudian diwacanakan untuk dilakukan penyesuaian.

"Alasan mereka penyesuaian tarif ini untuk mendukung kegiatan proses peningkatan sumber air PDAM, karena saat ini sumber air kita kurang sehingga untuk penambahan sambungan baru agak terhambat karena debit air kurang sehingga perlu diadakan pengembangan sumber-sumber air tadi," tutur RA Denni.

Sejauh ini kondisi perusahaan PDAM itu sendiri kata dia, dalam beberapa tahun belakangan mulai sehat walaupun belum bisa memberikan pemasukan bagi daerah, namun pendapatan mereka sudah bisa menutupi operasional maupun pembayaran gaji pegawai saja dan kedepannya diharapkan bisa memberikan pendapatan bagi daerah.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021