Penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) di Provinsi Bengkulu sepanjang 2020 mencapai Rp2,122 triliun lebih dan disalurkan ke 54,523 debitur di seluruh kabupaten dan kota.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (Kanwil DJPb) Kementerian Keuangan Provinsi Bengkulu, Ismed Saputra di Bengkulu, Selasa mengatakan, KUR tersebut disalurkan ke 12 sektor usaha.

Dia menjelaskan, sektor pertanian, perkebunan dan kehutanan menjadi sektor yang paling banyak tersalurkan yaitu mencapai Rp1,089 triliun lebih.

Kemudian, sektor perdagangan besar dan eceran mencapai Rp722 miliar lebih, sektor jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya mencapai Rp110 miliar lebih.

Lalu, sektor industri pengolahan mencapai Rp104 miliar lebih, sektor penyediaan akomodasi dan penyediaan makan dan minum mencapai Rp41 miliar lebih, sektor perikanan mencapai Rp21 miliar lebih.

Selanjutnya, sektor real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan mencapai Rp16 miliar lebih, sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi mencapai Rp12 miliar lebih, sektor kesehatan dan kegiatan sosial mencapai Rp3,1 miliar lebih, sektor konstruksi Rp1,3 miliar lebih.

Sedangkan sektor yang paling kecil tersalurkan yaitu sektor jasa pendidikan mencapai Rp743 juta dan sektor penerima kredit bukan lapangan usaha mencapai Rp14 juta lebih.

Menurut Ismed, diperlukan sosialisasi yang lebih intens kepada masyarakat mengenai kebijakan pemerintah terkait relaksasi KUR, termasuk subsidi bunga, relaksasi perpajakan dan kebijakan lainnya agar bisa lebih dimanfaatkan masyarakat.

"Saat ini juga telah dikeluarkan skema KUR baru yaitu super mikro KUR dengan plafon pinjaman mencapai Rp10 juta. Ini tentunya bisa dimanfaatkan masyarakat untuk mengembangkan usahanya," demikian Ismed.

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021