Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan mengandeng Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dalam menggunakan teknologi, sebagai upaya mengembangkan budi daya gaharu petani di daerah itu.

"Kami berkeinginan adanya kerja sama dengan Puslitbanghut LIPI dalam penerapan teknologi pengembangan gaharu ini," kata Gubernur Kepulauan Babel, Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Jumat.

Erzaldi Rosman juga sebagai Ketua Umum Persatuan Gaharu Tanaman Rakyat Indonesia (Pegatri) mengatakan kerja sama Pusat Penelitian, Pengembangan Hutan (Puslitbanghut) LIPI dalam pemanfaatan teknologi untuk memaksimalkan produksi budi daya gaharu, sehingga dapat meningkatkan perekonomian petani di tengah pendemi COVID-19.

"Penerapan teknologi serta mengonsolidasikan pendataan ini sangat diperlukan, ketika terjadi proses pengembangan kawasan pohon gaharu ini," katanya.

Ia berharap adanya kerja sama dengan Puslitbanghut ini, kedepannya Pegatri bisa mengaplikasikan teknologi ini agar petani gaharu tidak dimanfaatkan oleh oknum yang hanya meraih untung besar, tanpa memberi untung untuk petani.

"Kami ingin menyinergikan kegiatan petani budi daya gaharu dengan Kementerian Kehutanan RI sehingga para pembeli langsung terhubung dengan pemerintah," katanya.

Kepala Puslitbanghut LIPI, Kirsfianti L. Ginoga mengatakan bahwa Puslitbanghut merupakan pusat unggulan iptek untuk tanaman gaharu. Pada kunjungan ini, Kirsfianti mengajak rombongan untuk melihat langsung proses pembuatan inokulan gaharu di laboratorium milik Puslitbanghut.

Sementara itu, peneliti gaharu, Turjaman menjelaskan tentang teknik inokulasi yang bisa dilakukan dengan bermacam cara, di antaranya menggunakan paku, jamur, atau binatang, fisik pohon dilukai secara kimia menggunakan fitohormon, larutan asam, namun hasilnya kurang bagus.

"Teknik inokulan sebaiknya dilakukan menggunakan acremonium seperti yang telah dilakukan petani gaharu di Bangka Tengah, dan juga inokulan sebaiknya diberikan secara gratis oleh Pemda atau Pegatri, karena jika dijual bebas berpotensi timbulnya penjual inokulan palsu," katanya. 
 

Pewarta: Aprionis

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021