Wali Kota Sutiaji meminta warga Kota Malang, Jawa Timur untuk tetap tenang, dan tidak menanggapi secara berlebihan terkait adanya suara dentuman keras yang terdengar di beberapa wilayah setempat.

"Masyarakat diharapkan tetap tenang, jangan ada kecemasan, sambil menunggu informasi dari kami," kata Sutiaji, dalam akun youtube miliknya, Sam Sutiaji, Rabu.

Sutiaji mengatakan, hingga saat ini masih belum mengetahui asal suara dentuman yang terjadi pada Selasa (2/2) malam, hingga rabu (3/2) dini hari tersebut. Menurut Sutiaji, banyak warga Kota Malang yang mendengar bunyi dentuman tersebut.

Pemerintah Kota Malang telah berkoordinasi dengan pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Malang, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang.

Sutiaji menambahkan, warga Kota Malang juga tidak perlu merasa cemas dengan aktivitas Gunung Semeru, dan Gunung Raung, yang pada awalnya diduga menjadi sumber suara dentuman yang terdengar di Kota Malang tersebut.

"Saya perintahkan OPD terkait, BPBD, untuk melacak ke BMKG. Aktivitas Gunung Semeru, ternyata tidak ada yang perlu dicurigai, demikian juga Gunung Raung," bebernya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Malang menyatakan bahwa hingga saat ini pihaknya masih belum mengetahui sumber dentuman keras yang terdengar di sebagian wilayah Malang Raya, mulai Selasa (2/2) malam.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika Stasiun Geofisika Malang, Ma’muri mengatakan bahwa berdasarkan data sensor seismik di Malang, Tretes, dan Gedangan, pada Rabu pukul 24.00 sampai 03.00 WIB tidak ada peningkatan aktivitas kegempaan.

"Sampai saat ini, kami masih belum jelas kepastian sumber suara dentuman tersebut," kata Ma'muri, di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Selasa.

Pada Selasa (2/2) malam hingga Rabu (3/2) dini hari, sejumlah warga Kota Malang di beberapa daerah mendengar adanya dentuman keras. Salah seorang warga Kota Malang di Kecamatan Kedungkandang, Aris Midada mengatakan bahwa dentuman mulai terdengar pada 23.40 WIB.

"Dentuman terasa semakin kencang pukul 23.50 sampai pukul 01.30 WIB. Saya sempat keluar rumah untuk mencari sumber suara itu," kata Aris.

Selain Aris, warga Kecamatan Kedungkandang lainnya Sri Sukarnawati mengatakan bahwa dirinya mendengar dentuman suara secara terus menerus, mulai pukul 23.30 WIB. Saat itu, Ia tengah tertidur, namun pada saat terbangun dirinya mendengar suara dentuman tersebut.

"Saat itu saya sedang tidur, kemudian terbangun pukul 23.30 WIB. Tidak lama kemudian saya mendengar dentuman itu," kata Sri. Sri mengaku, dentuman tersebut terdengar hingga kurang lebih pukul 04.00 WIB. Saat ini, suara tersebut sudah tidak lagi terdengar

Pewarta: Vicki Febrianto

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021