Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan daerah itu saat ini memiliki 4 klon kopi atau sumber bibit turunan kopi unggulan yang tengah dibudidayakan petani setempat.

Kepala Distankan Rejang Lebong Suherman saat dihubungi di Rejang Lebong, Kamis, mengatakan klon kopi unggulan Kabupaten Rejang Lebong ini merupakan jenis kopi robusta meliputi Sintaro 1, Sintaro 2, Sintaro 3, dan Sehasense.

"Penggunaan klon kopi unggulan ini sangat penting dilakukan karena klon kopi Sintaro 1, 2, 3, dan Sehasense adalah klon kopi spesial asal Kabupaten Rejang Lebong yang sudah dilepas oleh Provinsi Bengkulu sebagai kopi unggulan di tingkat nasional beberapa tahun lalu," kata dia.

Dia mengatakan pengembangan klon kopi Sintaro 1, 2, 3, dan Sihasense tersebut dapat dilakukan dengan pola penyambungan atau okulasi dengan mata tunas (entres) dari empat klon kopi Rejang Lebong itu sehingga nantinya meningkatkan produksi serta kualitas biji kopi yang dihasilkan.

Berdasarkan penelitian Pusat Penelitian Kopi dan Koka Jember selama tiga tahun, kata dia, kopi robusta klon Sintaro 1, 2, 3, dan Sehasense memiliki keunggulan dibandingkan dengan varietas kopi lainnya.

Untuk itu pihaknya setiap kali turun ke lapangan selalu menganjurkan kalangan petani kopi tersebar dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong agar menggunakan klon kopi unggulan Sintaro 1, 2, 3, dan Sehasense guna meningkatkan produksi kopi berkualitas yang saat ini banyak dibutuhkan coffee shop di pasaran nasional maupun internasional.

Sementara itu, data dari BPS Rejang Lebong menyebutkan jumlah produksi biji kopi yang dihasilkan petani di wilayah itu sepanjang 2020 lalu mengalami peningkatan 809,68 ton.

Produksi biji kopi yang dihasilkan perkebunan rakyat di Rejang Lebong ini mencapai 18.604,69 ton, jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan 2019 sebanyak 17.795,01 ton, dengan luasan perkebunan kopi rakyat mencapai 23.104 hektare.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021