Pekanbaru (Antara Bengkulu) - PT Selatan Epco Dynamic Oil Inc (EDOI), Korea Selatan, meminta Riau menyediakan CPO sebanyak 20.000- 50.000 metrik ton per bulan untuk diolah menjadi biodiesel berskala ekspor.

"Permintaan CPO sebesar itu dimulai untuk satu hingga dua tahun kontrak kerja sama," kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Zulher dalam keterangannya di Pekanbaru, Minggu.

Permintaan atas CPO Riau oleh PT EDOI asal Korea Selatan, sebagai salah satu hasil kunjungan Pemrov Riau ke Seoul, baru-baru ini dalam  "Indonesia Agriculture Investment Forum (IAIF) 2013".

Kegiatan IAIF  sendiri menurut Zulher, merupakan media yang efektif untuk menarik investor dari luar negeri agar dapat menanamkan modalnya di Indonesia khususnya di Provinsi Riau

Zulher mengutip Mr Jay Y Kim, CEO & President dari PT Epco Dynamic Oil Inc (EDO) mengatakan bahwa CPO yang akan diolah menjadi biodiesel harus memenuhi standar yang dipersyaratkan dengan lima dokumen dasar sebagai persyaratani yakni "copy of ISCC & ISO."

Persyaratan lainnya adalah "copy of any recent B/L, "copy any recent SGS test report", dan "copy of detail specifications", dan "SCO".

"Perusahaan asal Korea ini cukup berpeluang untuk mengembangkan investasi di Kuala Enok, apalagi sejak 1988 PT EDOI memiliki enam pabrik biodiesel di dunia.

Untuk kebutuhaan pabriknya PT Epco Dynamic Oil Inc membeli bahan baku dari Asia. Tahun 2013 PT Epco Dynamic Oil Inc mencari bahan baku berupa CPO dari Indonesia.

Sementara itu EDOI Korea akan melakukan ekspor biodisel ke Eropa, Amerika dan Asia, dengan standar "packing" sebanyak 20 kontainer, dengan standar pembayaran 100 persen menggunakan L/C.

"Karena itu Dinas Perkebunan Provinsi Riau akan menindaklanjuti permintaan dari PT Epco Dynamic Oil Inc dengan terlebih dahulu memverifikasi perusahaan-perusahaan yang telah memenuhi persyaratan tersebut," katanya.

Ia menjelaskan, IAIF 2013 merupakan kegiatan yang dikoordinasikan Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian, bekerja sama dengan PT Wahyu Promo Citra Jakarta dalam upaya pemerintah memberikan perhatian yang tinggi terhadap pembangunan pertanian, baik di hulu maupun sektor pengolahan.

Dinas Perkebunan Riau pada pertemuan itu memaparkan "The Investment Opportunity Downstream Palm Oil Industry Kuala Enok in Indragiri Hilir Regency Riau Province".

Hasil dari pemaparan  tersebut diwujudkan dalam acara 'One On One Meeting Business'. Ada empat perusahaan Korea yang tertarik untuk investasi di sektor perkebunan kelapa sawit di Riau.

Kegiatan ini sekaligus meningkatkan nilai tambah, daya saing, ekspor dan pemasaran hasil produksi pertanian sesuai dengan target utama Kementerian Pertanian RI, dengan tujuan untuk menarik investor dari luar negeri khususnya dari Korea Selatan. (Antara)

Pewarta: Oleh Frislidia

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013