Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bengkulu menyebut pengguna Quick Response Indonesia Standard (QRIS) di daerah itu meningkat pesat selama beberapa waktu terakhir dan saat ini tercatat sudah mencapai 38 ribu marchant.

Humas Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu Alhamdi Alfi Fajri mengatakan pengguna QRIS tersebut telah mencapai sekitar 51 persen dari total target yang ditetapkan selama tahun 2021 yakni sebanyak 75,400 marchant.

"Saat ini sudah tercapai 38 ribu marchant atau sudah 51 persen dari target. Kami optimis target itu tercapai untuk mendukung terciptanya ekosistem ekonomi digital di Bengkulu," kata dia di Bengkulu, Minggu.

Alfi menjelaskan pertumbuhan pengguna QRIS (YoY) tahun 2020 di Bengkulu tumbuh sebesar 301 persen dengan rata-rata pertumbuhan bulan mencapai 12,3 persen.

Hingga akhir tahun 2020 pengguna QRIS di Bengkulu mencapai 36,305 marchan. Meningkat tajam dibandingkan pada 2019 yang baru tercatat sebanyak 8,319 marchan.

"Kami memang mendorong dari sisi suplai dan demand. Bekerjasama dengan penyelenggara jasa sistem pembayaran (PJSP) baik bank maupun non bank untuk menyediakan, memboarding komunitas dan sektor-sektor yang dapat dihubungkan dengan QRIS," paparnya.

Bank Indonesia juga mencatat beberapa daerah dengan pertumbuhan QRIS tertinggi di Provinsi Bengkulu yaitu Kabupaten Mukomuko, Kabupaten Kepahiang dan Kota Bengkulu.

Sedangkan daerah yang terendah yaitu Kabupaten Seluma, Kabupaten Bengkulu Selatan dan Kabupaten Bengkulu Tengah.

Menurut dia, salah satu faktor pendorong meningkatnya pengguna QRIS di Bengkulu yakni karena banyaknya kebijakan pembatasan yang diambil pemerintah selama masa pandemi COVID-19.

"Selama ini transaksi UMKM yang tidak tercatat itulah yang menopang pada saat pandemi. Pada saat transaksi ekonomi menurun ternyata ada satu transaksi yang tetap berjalan dan itu adalah transaksi melalui digital," demikian Alfi.

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021