Kendari (Antara Bengkulu) - Tim penolong hinga kini belum berhasil menemukan 19 orang anak buah kapal (ABK) yang menjadi korban dalam peristiwa tenggelamnya kapal kontainer KM Permai di Perairan Pulau Menui, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Kepala Kantor Search And Rescue (SAR) Kendari Djafar Henaulu di Kendari, Rabu, mengatakan bahwa tim gabungan dari Basarnas, TNI Angkatan Laut dan pihak perusahaan terus melakukan pencarian korban teggelamnya kapal kontainer itu.

"Tim penolong sudah menyisir Perairan Kepulauan Banggai termasuk Laut Banda tetapi belum membuahkan hasil. Pencarian 19 ABK masih terus dilakukan sesuai prosedur tetap," kata Djafar.

Upaya pencarian korban yang dilakukan sejak 4 Juli 2013 baru menemukan dua orang ABK dalam keadaan selamat.

Kapal kontainer milik PT SPIL yang bertonase 4295 ton mengalami musibah dalam pelayaran dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya tujuan Papua.

"Diduga kuat kapal tenggelam karena dihantam ombak dan angin kecang yang melanda Pulau Menui bagian timur yang berbatasan dengan Laut Banda," kata Jafar.

Selain upaya pencarian korban menggunakan sarana kapal laut juga pihak perusahaan melibatkan maskapai penerbangan Susi Air yang memantau dari udara.

"Pihak perusahaan meminta bantuan maskapai penerbangan Susi Air untuk memantau korban ABK dari udara karena jarak pandang dari udara lebih jauh dari pada permukaan laut," katanya.

Basarnas Kendari mengerahkan kapal bernomor lambung 210 dan perahu karet untuk mencari 19 korban yang belum diketahui nasibnya itu.

"Basarnas dan pihak perusahaan sudah menyebarkan informasi agar masyarakat bersedia melaporkan jika ada tanda-tanda korban ditemukan atau yang terlihat terapung-apung di laut," kata Jafar. (Antara)

Pewarta: Oleh Sarjono

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013